Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Di tengah penurunan penjualan kendaraan bermotor nasional, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) mampu mempertahankan kinerja stabil pada kuartal III-2025.
Emiten manufaktur komponen otomotif ini membukukan penjualan sebesar Rp 4,39 triliun, naik 9,20% secara tahunan (year on year/YoY). Kenaikan pendapatan turut mendorong laba bersih DRMA menjadi Rp 428,11 miliar, tumbuh 1,69% YoY.
Capaian tersebut berbanding terbalik dengan tren industri otomotif nasional yang masih lesu. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan kendaraan bermotor domestik hingga September 2025 turun 11,28% menjadi 561.819 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Dharma Polimetal (DRMA) Finalisasi Rencana Akuisisi PT Mah Sing Indonesia
“Keberhasilan perseroan meraih kinerja solid di situasi sulit ini terjadi berkat strategi diversifikasi produk serta efisiensi di lini manufaktur yang turut memperkuat profitabilitas,” kata President Director Dharma Polimetal Irianto Santoso dalam keterangannya, Senin (27/10/2025).
Irianto menjelaskan, DRMA terus memperluas diversifikasi produk dengan fokus pada ekosistem kendaraan listrik sebagai bagian dari strategi jangka panjang.
Melalui unit bisnis Dharma Connect (DC), perseroan mengembangkan ekosistem komponen kendaraan listrik yang terintegrasi dan kolaboratif.
Selain itu, DRMA mulai memperluas pasar ke segmen aftermarket dengan meluncurkan produk aki lithium 12V, 6Ah. DRMA juga mengembangkan Battery Energy Storage System (BESS) sebagai bagian dari ekspansi ke bisnis energi terbarukan.
Langkah diversifikasi ini tak cuma memperluas basis pelanggan, tetapi juga memperkuat posisi perseroan dalam menghadapi transisi menuju era elektrifikasi kendaraan.
Soal efisiensi, DRMA menerapkan teknologi otomasi di beberapa fasilitas produksi yang berhasil meningkatkan produktivitas dan kualitas produk. Sementara itu, pengendalian rantai pasok yang lebih baik turut menjaga stabilitas operasional di tengah tekanan industri.
Berdasarkan segmen bisnis, segmen roda dua (2W) masih menjadi kontributor utama pendapatan DRMA dengan nilai penjualan mencapai Rp 2,72 triliun atau sekitar 62% dari total penjualan konsolidasi.
Sementara segmen roda empat (4W) mencatatkan penjualan sebesar Rp 988,18 miliar, dan segmen lainnya berkontribusi Rp 680,63 miliar. Adapun penjualan ekspor tercatat sebesar Rp 18,37 miliar.
Dengan kinerja tersebut, DRMA optimistis dapat menjaga momentum pertumbuhan hingga akhir tahun.
Selanjutnya: Rupiah Melemah ke Rp 16.630 Per Dolar AS Siang Ini (27/10), Peso Turun Paling Dalam
Menarik Dibaca: Jadwal BWF World Tour 2025 Lengkap Total Hadiahnya, Siap-Siap Hylo Open
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













