Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melihat pertumbuhan penjualan domestik semen sampai Oktober tahun ini 7,3%, produsen semen PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) optimistis pasar nasional bakal aman tumbuh di angka 7% sampai akhir tahun ini.
"Kami optimis bisa, sebab sepuluh bulan perolehannya sudah segitu. Kalau dalam dua bulan terakhir turun sedikit rasanya tidak terlalu berpengaruh," kata Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan SMGR kepada Kontan.co.id, Senin (20/11).
Perseroan diketahui membukukan total penjualan sebanyak 23,69 juta ton sampai Oktober tahun ini. Jumlah tersebut tumbuh 9,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 21,67 juta ton. Sedangkan penjualan domestiknya tumbuh 4,6% menjadi 22,16 juta ton.
Agung memprediksi, penjualan domestik SMGR sampai akhir tahun ini masih tumbuh berkisar di 5%. Industri semen diketahui menghadapi beban produksi yang tinggi lantaran ongkos dari batu bara kian membengkak.
Tingginya harga batubara menekan biaya operasional SMGR. Meski demikian, kata Agung, perusahaan sudah tidak bisa mengharapkan harga batubara bisa lebih terjangkau.
"Batubara bukan hanya perkara harga, tapi ini soal konsumsinya. Bagaimana ada cost transformation di sisi penggunaan energi dan operasional lainnya," beber Agung.
Oleh karena itu SMGR harus mengetatkan ikat pinggang pengeluaran mereka dengan melakukan efisiensi di berbagai lini. Agung mengaku pihaknya tengah mengusahakan berbagai cara agar ongkos produksi bahkan distribusi dapat diefisiensikan.
Selain itu, harga semen kian tertekan dan murah karena over supply. Menurut Agung, menjaga harga tidak turun lagi saja sudah bagus bagi bisnis perseroan. "Tentunya agar margin tidak turun banyak," katanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News