kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.355   -190,00   -1,15%
  • IDX 6.869   82,03   1,21%
  • KOMPAS100 995   15,18   1,55%
  • LQ45 764   10,59   1,40%
  • ISSI 223   2,25   1,02%
  • IDX30 395   4,66   1,19%
  • IDXHIDIV20 461   4,56   1,00%
  • IDX80 112   1,50   1,36%
  • IDXV30 114   0,50   0,44%
  • IDXQ30 128   1,96   1,56%

Penjualan domestik tisu Tessa ditargetkan naik 10%


Kamis, 31 Desember 2015 / 14:35 WIB
Penjualan domestik tisu Tessa ditargetkan naik 10%


Reporter: Mimi Silvia | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Produsen tisu merek Tessa, PT Graha Kerindo Utama, optimistis melihat pasar tisu domestik tahun 2016 ketimbang tahun ini. Jika tahun ini kontribusi penjualan tisu domestik berkisar 55%, tahun depan kontribusi penjualan domestik diproyeksikan naik menjadi 60%.

Salah satu faktor yang membuat penjualan tisu tahun depan lebih baik adalah paket ekonomi pemerintah yang berpeluang menggairahkan ekonomi dalam negeri.

“Oleh karena itu, kami yakin ada pertumbuhan penjualan 10% di pasar domestik,” kata Bambang Dwi Setiawan, Direktur Graha Kerindo Utama kepada KONTAN, Rabu (30/12).

Agar penjualan naik, manajemen Graha Kerindo Utama mempersiapkan strategi memperbanyak distributor di daerah, terutama di Pulau Jawa. Dengan cara ini, Graha Kerindo Utama menargetkan kenaikan penjualan di pasar domestik 10% tahun 2016.

Jika penjualan naik, tentu pangsa pasar Graha Kerindo Utama berpotensi naik. Saat ini saja, Graha Kerindo Utama telah menguasai pangsa pasar tisu dengan porsi 38%.

Terkait pasar ekspor, Graha Kerindo Utama telah mengekspor tisu ke beberapa negara, seperti Malaysia, Taiwan, Australia, Selandia Baru, Thailand, dan Timur Tengah.

Kontribusi ekspor terbesar berasal dari Malaysia dan Thailand. Selain negara-negara itu, permintaan tisu juga datang dari Eropa Selatan.

Namun, menurut Bambang, ekspor ke Eropa Selatan tidak kompetitif. "Permintaan ada, tapi cost mahal,” kata Bambang.

Bambang menyatakan, tak punya target penambahan negara tujuan ekspor tisu baru tahun 2016. Perusahaan ini hanya berharap, konsumen saat ini bisa loyal terhadap produknya.

"Kami ingin meningkatkan porsi ekspor ke pelanggan yang loyal saja," tambah Bambang.

Dalam melakukan ekspor, Graha Kerindo Utama tak hanya mengekspor produk berupa tisu, melainkan juga mengekspor produk dalam bentuk kertas lain. Begitu juga dari sisi merek, Graha Kerindo Utama tak hanya memiliki tisu merek Tessa.

Anak usaha Kompas Gramedia ini juga memiliki ragam merek lain, seperti Multi, Dinasty, Peemo, dan Grace.

Meski ada target kenaikan penjualan tisu di pasar domestik, manajemen Graha Kerindo Utama tidak berencana menambah produksi pada tahun 2016.

Sebab, proyeksi kenaikan penjualan masih bisa dipenuhi dari hasil produksi mesin saat ini yang mampu menghasilkan 60.000 ton kertas tisu dalam setahun.

"Semula kami ingin menambah produksi bertahap, tetapi saat ini kami pilih wait and see dulu," jelas Bambang.

Ada banyak faktor yang mesti dipertimbangkan untuk menambah mesin produksi. Salah satunya adalah pertimbangan permintaan dan pasokan tisu.

Saat ini, kata Bambang, pasokan tisu terancam kelebihan pasokan karena produsen tisu China agresif menambah ekspornya.

Terkait dengan kinerja penjualan Graha Kerindo Utama tahun ini, Bambang tak mau menyebutkan. Ia hanya bilang, penjualan tahun ini hanya naik tipis sekitar 1%-2% ketimbang penjualan tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×