Reporter: Filemon Agung | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) mencatatkan penjualan ekspor batubara hingga September 2021 mencapai lebih dari 400.000 ton.
Sekretaris Perusahaan SMMT Chrismasari Dewi Sudono mengatakan, realisasi penjualan ekspor ini setara kurang lebih 30% dari keseluruhan volume penjualan SMMT. Adapun, penjualan SMMT hingga September 2021 disebut telah mencapai 1,2 juta ton.
Yang terang, SMMT meyakini prospek pasar ekspor hingga akhir tahun kian menjanjikan. "Batubara masih menjadi sumber energi yang dapat diandalkan dan efisien biaya, yang masih diminati baik di Asia maupun belahan dunia lainnya," terang Chrismasari kepada Kontan.co.id, Rabu (6/10).
Baca Juga: Golden Eagle Energy (SMMT) bukukan produksi batubara 743.000 ton di semester pertama
Emiten batubara Grup Rajawali ini menilai, prospek cerah pasar ekspor turut didorong pemulihan aktivitas perekonomian sejumlah negara khususnya China dan India. Dengan demikian, permintaan atas batubara Indonesia diyakini bakal terkerek.
Chrisma mengatakan, saat ini tujuan ekspor SMMT masih didominasi China, India dan sejumlah negara Asia Tenggara.
Disisi lain, Chrismasari memastikan perusahaan terus berkomitmen memenuhi pasokan untuk dalam negeri. "Hingga saat ini alokasi batubara ke pasar domestik telah melebihi batasan DMO," ujarnya.
Di semester I 2021, SMMT mencetak laba bersih sebesar Rp 44,08 miliar. Torehan laba ini meningkat signifikan ketimbang semester I 2020 yang saat itu mencatatkan rugi bersih Rp 7,09 miliar.
Selain peningkatan laba bersih, pendapatan SMMT terdongkrak 105,9% year on year (yoy) menjadi Rp 180,87 miliar dari pendapatan di periode sama di tahun lalu sebesar Rp 87,84 miliar.
Pencapaian positif ini pun diharapkan dapat berlanjut hingga tutup tahun nanti.
Untuk menggenjot kinerja, tahun ini SMMT merencanakan alokasi capex tidak lebih dari Rp 20 miliar. Hingga Agustus 2021 realisasi capex disebut telah mencapai 25%.
Selanjutnya: Sudah lewat target, sektor minerba menyumbang Rp 44,5 triliun penerimaan negara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News