kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Penjualan Elektronik Bisa Tumbuh Rp 25 T


Rabu, 03 Februari 2010 / 08:51 WIB
Penjualan Elektronik Bisa Tumbuh Rp 25 T


Sumber: Kontan | Editor: Test Test

JAKARTA. Direktur Industri Elektronik Kementerian Perindustrian Syarif Hidayat optimistis, pertumbuhan produksi industri elektronik tahun ini bisa mencapai 10% dari tahun 2009. Angka penjualan produk elektronik selama 2009 yang membaik dan tren penurunan suku bunga kredit menjadi dasar optimisme itu.

"pertumbuhan Target itu lebih tinggi dari pertumbuhan produksi industri elektronik tahun lalu yang sekitar 7,6% -8% (dibanding 2008)," ujar Syarif.

Selain angka produksi, Syarif optimistis, penjualan elektronik 2010 juga akan tumbuh tinggi. Jika target pertumbuhan produksi industri cuma 10%, dia menargetkan, total nilai penjualan produk elektronik pada tahun ini mencapai Rp 25 triliun. "Itu naik 25% dari penjualan 2009 yang berkisar Rp 20 triliun," terang Syarif.

Target itu juga lebih tinggi dari pertumbuhan penjualan periode sebelumnya. Pada 2009, angka penjualan elektronik domestik sekitar Rp 20 triliun atau hanya tumbuh 11,1% dari penjualan 2008 yang sebesar Rp 18 triliun.

Menurut Menteri Perindustrian M.S. Hidayat, faktor daya beli masyarakat menjadi penentu utama pertumbuhan penjualan tersebut. Sebab, berdasarkan perhitungan Kementerian Perindustrian, daya beli masyarakat terus meningkat. Nah, agar daya beli tetap terjaga, "Struktur biaya produksi juga harus didesain seefisien mungkin," ujarnya.

Presiden Direktur PT Toshiba Consumer Products Indonesia Yuzo Tsuchiya mengatakan, pihaknya akan meningkatkan penetrasi pasar di Indonesia lewat strategi harga. "Kami berusaha tetap memberi harga yang kompetitif dan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi satu-satunya untuk TV LCD di Asia dan Oceania," ujar Yuzo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×