Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (Persero) mencatat pendapatan yang belum di audit pada semester I 2016 sebesar Rp 4,18 triliun. Angka ini mengalami penurunan 46% dibanding pendapatan periode sama tahun lalu senilai Rp 7,8 triliun. Penurunan pendapatan akibat permintaan dari beberapa komoditas tambang yang mengalami penurunan.
Sekretaris Perusahaan PT Aneka Tambang, Trenggono Sutioso mengatakan, penurunan penjualan akibat permintaan yang menurun dari tiap komoditas yang ada. Namun hingga akhir tahun perusahaan masih optimistis target penjualan emas sebanyak 10,43 ton emas masih bisa tercapai.
"Untuk volume penjualan semester 1 2016 untuk ferronickel dan emas memang sedikit turun dari periode yang sama tahun yang lalu, terutama penjualan emas. Ini sebagai akibat kebijakan impor emas oleh salah satu negara tujuan ekspor kita," kata Trenggono kepada KONTAN, Minggu (31/7).
Tercatat penjualan emas Antam pada semester kedua 2016 menurun 50,9% dari 10.996 kg menjadi 5.392 kilogram dibanding periode sama di tahun 2015. Penjualan feronikel juga menurun 28,4% menjadi 8.092 metric ton dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar 11.307 metric ton.
Penjualan perak dan batubara juga menurun masing masing 28,4% dan 62% menjadi 11,429 kg dan 1115.187 metric ton. Adapun penjualan bauksit dan alumina meningkat 13% dan 70,1% menjadi masing-masing 113.972 metric ton dan 34.108 metric ton dari 100.804 dan 20.049 metric ton pada semester I tahun lalu.
Trenggono mengatakan, strategi Antam melalui Logam Mulia meningkatkan penjualan emas selain melalui butik Logam Mulia, juga lewat inovasi program Brankas. "Selain itu juga sedang dijajaki beberapa negara tujuan ekspor perhiasan emas Antam," ungkapnya.
Sedangkan untuk penjualan feronikel, Antam berencana mengalihkan pasar ekspor feronikel dari negara di Eropa dan AS ke pasar Asia. Selain untuk menekan biaya ekspor, pengalihan pasar juga akibat permintaan dari Asia yang terus meningkat. Konsentrasi pasar ekspor feronikel Antam akan lebih banyak diarahkan ke pasar Asia seperti Korea, Taiwan, China, Jepang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News