Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen semen, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) saat ini banyak memasok semen untuk sektor swasta dan ritel. Di tahun depan, INTP optimistis permintaan dari sektor properti akan lebih menggeliat.
Sekretaris Perusahaan Indocement Tunggal Prakarsa Antonius Marcos mengatakan, sampai dengan Oktober 2020 pencapaian penjualan semen domestik INTP kurang lebih 13,5 juta ton atau minus 8% dibandingkan periode sama di tahun lalu.
"Kami akan terus fokus untuk melakukan penjualan di pangsa pangsa utama kami sekaligus menjajaki pangsa pangsa baru yang potensial," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (30/11).
Kata Antonius, INTP juga mengoptimalisasi penjualan dari terminal-terminal yang tersebar di berbagai daerah. Hal ini yang akan menjadi prioritas utama INTP untuk mempertahankan pangsa pasar sampai dengan akhir tahun ini.
Baca Juga: Penjualan semen diperkirakan baru membaik tahun depan
Di tengah pandemi corona, ini INTP lebih banyak menjual semen ke sektor swasta dan ritel karena telah selesainya sebagian dari proyek-proyek pemerintah, salah satunya pembangunan sejumlah jalan tol. Hal ini menyebabkan mulai terjadinya efek domino ke dunia properti di sekitaran jalan tol tersebut.
"Walaupun memang dampaknya belum terlalu signifikan akibat pandemi Covid-19 yang masih berlangsung. Kami meyakini di tahun depan, bisnis properti akan lebih menggeliat seiring dengan vaksin Covid-19 yang sudah mulai tersebar," kata Antonius.
Penjualan INTP hingga tutup tahun masih diproyeksikan terkontraksi. Antonius bilang, perusahaan memperkirakan pencapaian volume penjualan semen domestik kurang lebih minus 7% sampai 8% dibandingkan tahun lalu.
Sebelumnya seperti diberitakan Kontan.co.id, Direktur Utama Indocement Christian Kertawijaya menyebutkan, ada sejumlah faktor yang berpotensi menghambat penjualan semen antara lain datangnya musim penghujan di kuartal keempat, libur Idul Fitri yang dirapel ke akhir tahun, serta berlangsungnya demonstrasi yang marak terjadi.
Selain itu, momentum pemilihan kepala daerah (pilkada) yang akan digelar di blan Desember berpotensi mengurangi penjualan semen. “Bahkan, jika musim hujan berlangsung dengan intens, saya pecaya kontraksinya bisa antara -10% sampai -11%,” ujar Christian.
Namun, tahun depan, Indocement meyakini prospek pasar semen akan membaik daripada tahun ini. Proyeksi Christian, penjualan semen bisa tumbuh antara 4%-5%.
Selanjutnya: Volume dan harga jual semen menekan kinerja Indocement (INTP)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News