kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan MAP Active turun 3,4% pada kuartal I-2020 akibat pandemi Covid-19


Selasa, 30 Juni 2020 / 21:17 WIB
Penjualan MAP Active turun 3,4% pada kuartal I-2020 akibat pandemi Covid-19
ILUSTRASI. gerai toko perlengkapan olah raga PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI). Salah satu dari segmen olahraga melalui MAP Active yang membawahi Sports Station, Planet Sports, The Athlete Foots hingga Golf House dengan merek-merek papan atas


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), anak perusahaan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), mengumumkan penurunan pada penjualan sebesar 3,4% dan laba bersih 49,0% di kuartal pertama 2020 yang diakibatkan oleh Covid-19 dan penerapan standar akuntansi PSAK 73 Sewa (IFRS 16 Leases).

Corporate Secretary MAPA Ratih D. Gianda mengatakan, MAPA mengawali tahun 2020 dengan momentum yang kuat di seluruh lini usaha perusahaan yang terdiri dari Sports, Leisure & Kids.

Namun, meningkatnya penjualan hingga dua digit di bulan Januari dan Februari, mengalami penurunan di bulan Maret seiring dengan penyebaran Covid-19, menyebabkan penutupan jaringan utama gerai ritel di seluruh kota besar di Indonesia.

Baca Juga: Mitra Adhi incar kenaikan penjualan makanan

Pendapatan bersih untuk kuartal pertama tahun 2020 menjadi Rp 1,46 triliun dibandingkan Rp 1,52 triliun yang tercatat pada periode yang sama di tahun 2019, sejalan dengan terhentinya industri ritel di seluruh Indonesia.

Laba usaha sebesar Rp 99,3 miliar turun dari Rp 196,9 miliar di kuartal pertama 2019, sementara EBITDA tumbuh 8,3% menjadi Rp 258,6 miliar dan laba bersih menjadi sebesar Rp 72,0 miliar dari Rp 141,2 miliar yang dicapai pada periode yang sama tahun lalu. Kinerja pada kuartal pertama ini telah mengadopsi standar akuntansi baru, yakni PSAK 73 Sewa (IFRS 16 Leases).

Penerapan PSAK 73 menyebabkan penurunan pada laba bersih sebesar Rp 7,3 miliar, sehingga menjadi Rp 72,0 miliar dari yang seharusnya berjumlah Rp 79,3 miliar.

Dengan menerapkan metode retrospektif yang telah dimodifikasi, perusahaan tidak akan melakukan pengungkapan kembali pada pembukuan kinerja tahun buku 2019.

"Kendati terdapat penurunan keuntungan di kuartal pertama yang disebabkan oleh terhentinya usaha sektor ritel berskala besar dan regulasi akuntansi yang baru diterapkan, kami mampu mempertahankan pendapatan bersih yang mendekati pencapaian di tahun 2019," ujar Ratih dalam siaran resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (30/6).

Baca Juga: MAPI kejar pendapatan makanan saat puasa

Pihaknya juga yakin hal ini mencerminkan kekuatan model usaha ritel Multi Tier perusahaan dan investasi besar MAPA dalam bidang digital pada semester kedua 2019.




TERBARU

[X]
×