kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Martina Berto (MBTO) menurun 45,74% di semester I-2021


Kamis, 26 Agustus 2021 / 17:48 WIB
Penjualan Martina Berto (MBTO) menurun 45,74% di semester I-2021
ILUSTRASI. Gerai Martha Tilaar Shop (MTS) di pusat perbelanjaan. Foto: DOK Martha Tilaar


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan jamu dan kosmetik PT Martina Berto Tbk (MBTO) masih membukukan penurunan kinerja keuangan di semester pertama tahun ini. Hal itu lantaran penurunan signifikan pada penjualan kosmetik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2021, penjualan neto MBTO tercatat menurun 45,74% menjadi Rp 90,79 miliar. Padahal di periode yang sama tahun lalu perusahaan ini masih mencatatkan penjualan sebesar Rp 167,34 miliar. Turunnya penjualan neto di semester pertama, didorong oleh menyusutnya penjualan kosmetik MBTO hingga 73,91%, dari sebelumnya Rp 224,31 miliar menjadi Rp 58,51 miliar. 

Sementara itu penjualan jamu dan lain-lain berhasil tumbuh signifikan sebesar 183,06% dan 214,04% menjadi masing-masing Rp 1,10 miliar dan Rp 71,41 miliar dari realisasi penjualan di periode yang sama tahun lalu. 

Baca Juga: Martina Berto (MBTO) gandeng Tigaraksa Satria (TGKA) gali potensi pasar modern trade

 

Hingga Juni lalu, MBTO membukukan penurunan beban pokok penjualan sebesar 45,74%, dari semula Rp 100,93 miliar di semester I-2020, menjadi Rp 66,27 miliar pada semester I-2021. Walhasil, laba bruto perseroan pun ikut menyusut menjadi Rp 24,52 miliar. Jumlah itu turun 63,07% dari sebelumnya Rp 66,41 miliar di periode yang sama tahun lalu. 

Di semester pertama tahun ini MBTO berhasil memangkas sejumlah pengeluaran pos beban. Seperti beban penjualan dan pemasaran misalnya, yang mengalami penurunan 41,44% menjadi Rp 38,54 miliar. Penyusutan juga dijumpai pada beban umum dan administrasi sebesar 19,11% dari sebelumnya Rp 47,88 miliar menjadi Rp 38,72 miliar. 

Pada 30 Juni lalu MBTO masih membukukan rugi neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 49,97 miliar. Jumlah itu mengalami penurunan 13,59% dari sebelumnya Rp 43,99 miliar di 30 Juni 2020. 

Selanjutnya: Ada kebijakan PPKM, Martina Berto (MBTO) perkuat penjualan daring

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×