kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Martina Berto (MBTO) gandeng Tigaraksa Satria (TGKA) gali potensi pasar modern trade


Selasa, 24 Agustus 2021 / 11:48 WIB
Martina Berto (MBTO) gandeng Tigaraksa Satria (TGKA) gali potensi pasar modern trade
Penandatanganan kerja sama PT Martina Berto Tbk (MBTO) dengan PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) di Bekasi, Jawa Barat.


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan jamu dan kosmetik, PT Martina Berto Tbk (MBTO) menggadeng perusahaan logistik PT Tigaraksa Satria Tbk (TGKA) untuk memperluas kanal distribusi, khususnya ke pasar modern trade.

Melalui kerja sama ini, keduanya optimistis dapat meraih potensi bisnis Rp 70 miliar di tahun pertama. Sebagai informasi, modern trade merupakan perdagangan yang khusus menangani pasar modern seperti minimarkets, hypermarkets, dan supermarkets. 

CEO Martha Tilaar, Kilala Tilaar mengatakan, selama 50 tahun Martha Tilaar beroperasi, sole ditsirbutor dikerjakan sendiri. Namun seriring dengan pertumbuhan pasar saat ini khususnya di kanal modern trade, pihaknya menilai distribusi harus menggandeng pihak yang terpercaya. 

"Dalam kerja sama ini, produk yang akan didistribusikan melalui Tigaraksa Satria antara lain Sariayu, Rudy Hadisuwarno Cosmetics, Mirabella, dan Biokos atau 115 SKU ke Modern Trade Key Account Tigaraksa yang ada di seluruh Indonesia," ujarnya dalam acara penandatanganan perjanjian kerja sama yang Kontan.co.id saksikan secara virtual, Selasa (24/8). 

Baca Juga: Tahun ini, Mayora Indah (MYOR) targetkan kontribusi penjualan ekspor capai 40%-50%

Kilala optimistis, jaringan dan jangkauan distribusi TGKA yang sudah 100% mengkaver pasar modern trade secara nasional dapat membantu produk-produk MBTO terdistribusi dengan merata mulai dari Aceh hingga Papua. Tentu seiring dengan pertumbuhan dan ekspansi outlet-outlet Modern Trade sampai ke kota-kota kecil di seluruh wilayah Indonesia. 

Kilala menjelaskan lebih lanjut, TGKA juga dikenal memiliki sistem management supply chain, inventory control serta data sales yang terintegrasi dengan baik secara online. Dimulai dari Central Warehouse, Branch Warehouse sampai ke target outlet yang dituju sehingga data yang dibutuhkan dapat diketahui secara real time & lebih akurat. 

"Pada tahap awal, kerja sama strategis antara MBTO dan TGKA  ini akan berlangsung selama dua tahun. Dengan potensi bisnis senilai Rp 70 miliar di tahun pertama, MBTO menargetkan pertumbuhan bisnis sebesar 10-15% setiap tahunnya," ungkap Kilala. 

President Director Tigaraksa Satria, Lianne Widjaja mengatakan penambahan prinsipal baru adalah salah satu strategi yang dijalankan Tigaraksa Satria setiap tahun untuk mendorong terciptanya pertumbuhan pendapatan. 

Baca Juga: Mayora Indah (MYOR) targetkan porsi penjualan ekspor capai 40%-50% pada tahun ini

"Karena itu kami menyambut baik kerja sama dengan Martina Berto, untuk memperluas segmen consumer product kami, apalagi sebagai pionir produk lokal di Indonesia, produk-produk Martina Berto sudah dikenal masyarakat luas," ujar Lianne. 

Lianne bilang, lewat kerja sama ini top line TGKA di tahun ini akan bertambah Rp 70 miliar. 

Direktur Utama Martina Berto, Bryan D Tilaar menambahkan, potensi bisnis Rp 70 miliar tersebut sebenarnya cukup moderat. 

"Kami berharap, dengan kondisi pasar di semester II 2021 yang mulai pulih dan daya beli masyarakat meningkat, secara otomatis angka Rp 70 miliar bisa dicapai atau bahkan di atas itu," tegasnya. 

Dengan value & selling point ditambah dengan histori dan pengalaman puluhan tahun  yang dimiliki oleh masing-masing perusahan, MBTO dan TGKA bisa bersinergi dengan baik sehingga memberikan win-win solution bagi kedua belah pihak. 

Selanjutnya: Ada kebijakan PPKM, Martina Berto (MBTO) perkuat penjualan daring

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×