Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sandy Baskoro
JAKARTA. PT Wijaya Karya Realty berekspansi ke Bali. Anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) ini akan membangun vila hotel (vilatel), kondominium hotel (kondotel), dan menambah cadangan lahan (land bank).
Demi memuluskan aksi itu, Wijaya Karya Realty mengalokasikan dana Rp 500 miliar dari total belanja modal tahun ini yang sebesar Rp 800 miliar. Wika Realty akan membangun kondotel di kawasan Sunset Road, Bali. Kondotel lima lantai ini akan terdiri dari 178 unit. Wika Realty akan menawarkan kondotel itu dengan harga Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar per unit.
Wika Realty menggandeng PT Angkasa Pura Properti di proyek kondotel yang menyasar kelas menengah atas tersebut. Maklum, Angkasa Pura Properti pemilik tanah itu. "Porsi pembagian keuntungan kira-kira 54% untuk Wika Realty dan 45% untuk Angkasa Pura Properti," ungkap Wijanarko Yuwono, Sekretaris Perusahaan Wika Realty, kepada KONTAN, Minggu (21/4).
Wika Realty juga siap membangun vilatel bernama Jivva Tamansari di kawasan Pantai Lepang, Kabupaten Klungkung, Bali. Vilatel ini terdiri dari 24 unit, setiap unit terdapat dua lantai dengan luas bangunan antara 60 meter persegi (m²) hingga 70 m².
Di kompleks Jivva Tamasari ini pun akan dibangun 12 unit villa landed dengan luas bangunan 120 m² per unit. Harga Vilatel Jivva Tamansari mulai dari Rp 2 miliar hingga Rp 6 miliar. "Izin IMB sudah ada, tinggal konstruksi," ujar Budi Saddewa Soediro, Presiden Direktur Wika Realty.
Masih berkonsep vilatel, Wika Realty berniat menambah lagi proyek properti di kawasan Nyeh Gangga, Tanah Lot, Bali. Proyek yang masih dalam proses desain ini meliputi 32 unit vilatel dengan luas bangunan 120 m2 per unit. Untuk vilatel di Nyeh Gangga, Wika Realty menawarkan harga mulai Rp 3 miliar hingga Rp 6 miliar per unit.
Di ketiga proyek itu, Wika Realty mengalokasikan dana masing-masing Rp 150 miliar. Dus, total investasi proyek baru Wika Realty mencapai Rp 450 miliar. Seluruh proyek yang berlokasi di wilayah timur Bali tersebut dimulai tahun ini dan ditargetkan rampung dalam satu tahun.
Wika Realty melihat bahwa peluang pasar di Bali masih cukup besar. "Bali bagian barat kan sudah penuh. Saat ini sedang dikembangkan Bali bagian timur," kata Budi.
Dus, Wika Realty menyiapkan Rp 50 miliar dari belanja modal tahun ini untuk membeli lahan seluas empat hektare di kawasan Ubud, Bali. Saat ini manajemen Wika Realty masih negosiasi harga dengan calon penjual tanah.
Saat ini, Wika Realty memiliki land bank seluas total 100 ha yang berlokasi di Samarinda Kalimantan Timur dan Sukabumi Jawa Barat. Jika akuisisi lahan di Bali sukses, land bank Wika Realty akan bertambah menjadi 104 ha.
Selain Bali, Wika Realty tengah membidik proyek di luar Jawa seperti Palembang (Sumatra Selatan), Lampung, Pekanbaru (Riau), dan Sorong (Papua Barat).
Saat ini, Wika Realty masih menggarap beberapa proyek. Sisa belanja modal senilai Rp 300 miliar akan digunakan untuk menyelesaikan beberapa proyek seperti apartemen The Hive@Tamansari dan perumahan Sky Lounge@Tamansari. Kedua proyek tersebut akan rampung tahun ini.
Wika Realty menargetkan kontrak baru di 2013 sebesar Rp 1,4 triliun. Adapun kontrak carry over Rp 1 triliun. Dus, total kontrak di tahun ini sebesar Rp 2,4 triliun, naik 33% dari total kontrak tahun lalu. "Sampai Maret 2013, kami sudah mendapat kontrak baru Rp 300 miliar," ujar Budi.
Wika Realty membidik penjualan tahun ini Rp 1 triliun, naik 17,5% dari tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News