Reporter: Maria Rosita | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Kehadiran mesin cuci senantiasa diminati banyak keluarga modern. Alhasil, penjualan mesin cuci pun terus merangkak. Data Electronic Marketer Club (EMC) menunjukkan, penjualan mesin cuci sepanjang Januari-Agustus 2011 mencapai 1,03 juta unit.
Ag Rudyanto, Ketua EMC mengatakan, jumlah ini tumbuh 40% dibandingkan periode sama tahun lalu. Ia memprediksi, penjualan mesin cuci hingga akhir tahun bisa menyentuh 1,5 juta unit, atau tumbuh 40% dibandingkan tahun lalu.
Menurut Rudyanto, penjualan twin tube alias mesin cuci dua pintu menghadap atas masih mendominasi penjualan mesin cuci. "Penjualan twin tube mencapai 60%-70% dari total penjualan mesin cuci," kata Rudyanto kepada KONTAN, Selasa (4/10).
Maklum saja, harga mesin cuci jenis ini tergolong paling murah, yakni sekitar Rp 2 juta-Rp 3 juta per unit.
Rudyanto mengakui, tingkat pemilikan mesin cuci di Indonesia masih kecil. Tapi, pertumbuhannya tergolong pesat dibandingkan dengan pertumbuhan penjualan elektronik lainnya. Pertumbuhan penjualan mesin cuci yang sebesar 40% per tahun masih lebih tinggi ketimbang penjualan TV yang 20%-30% per tahun.
Beradu teknologi
Demi melahap potensi pasar yang prospektif, para produsen pun berlomba melansir mesin cuci dengan teknologi terdepan. Ambil contoh PT LG Electronic Indonesia yang mengeluarkan mesin cuci baru WD-P140RD6, WF-S16RD6, WD-K1212RD6, dan 6 Motion. LG membanderol mesin cuci ini seharga Rp 8 juta-Rp 18 juta per unit.
Michael Adisuhanto, Kepala Departemen Perkakas Rumah Tangga LG mengatakan, mesin cuci anyar ini mengusung teknologi smart diagnosis yang memungkinkan perkakas mendiagnosa sendiri kerusakan yang terjadi dalam mesinnya.
Teknologi ini hanya bisa dinikmati dengan menggunakan ponsel Android. Dengan fitur tersebut, konsumen dapat menghemat waktu dan biaya. "Dengan waktu singkat, kerusakan ketahuan dan bisa diperbaiki," papar Michael.
Langkah awal, pengguna mengunduh aplikasi LG Smart Diagnosis di ponsel. Selanjutnya, konsumen dapat menekan tombol Temp di mesin cuci sampai muncul suara petunjuk dalam 30 detik. Bunyi ini akan menunjukkan jenis masalah lalu mesin cuci akan memperbaikinya sendiri.
Dengan produk baru tersebut, LG menargetkan penjualan mesin cuci bisa mencapai 40.000-45.000 unit per bulan. Jumlah ini tumbuh 30% dibandingkan dengan tahun lalu.
PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) juga tak mau kalah melansir mesin cuci dengan teknologi tinggi. Selama ini, Polytron bersaing di pasar mesin cuci dengan mengunggulkan Primadona U-Matic. Produk yang dikeluarkan pertengah tahun lalu itu dijual seharga Rp 2,4 juta per unit.
Santo Kadarusman, Manajer Humas dan Pemasaran Polytron mengklaim, mesin cuci ini hemat energi. Selain itu, mesin cuci ini juga mengusung teknologi electrolyte yang membuat konsumen bisa hemat deterjen sampai 80% tanpa mengurangi kualitas hasil cucian. "Teknologi ini menjalankan proses elektrolisis pada air," beber Santo. Selain itu, mesin cuci Polytron juga menerapkan teknologi fuzzy logic control, child lock, dan waterwall.
Santo mengatakan, Desember nanti, Polytron pun berencana merilis varian mesin cuci baru dengan teknologi canggih. Dengan sederet strategi di atas, Polytron yakin penjualan mesin cuci tahun ini bisa tumbuh 25% dari tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News