Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
Dugaan Teguh, para pembeli mobil bekas tersebut sebetulnya sudah menyiapkan anggaran untuk membeli mobil BMW baru pada tahun ini. Namun demikian, kondisi perekonomian yang sulit diprediksi membuat para pembeli tersebut menjadi lebih berhati-hati dan menahan pengeluaran sehingga mobil bekaslah yang kemudian akhirnya dipilih.
Baca Juga: Harga mobil bekas Toyota Calya Juli 2020 mulai Rp 90 Juta, simak spesifikasinya
“Kalau saya lihat penjualan di new car turun, sementara mobil bekasnya flat. Bisa jadi yang turun ini swing ke sana,” terang Teguh.
Menimbang tren yang ada, BMW Astra berharap realisasi penjualan kendaraan bekas pada tahun ini tidak mengalami penurunan dibanding tahun lalu. Meski begitu, Teguh tidak memungkiri bahwa tantangan juga dijumpai dalam penjualan kendaraan bekas.
Pasalnya, selain dipengaruhi faktor permintaan, realisasi penjualan kendaraan bekas juga sangat bergantung pada ketersediaan pasokan mobil bekas. BMW Astra sendiri selama ini memperoleh pasokan kendaraan bekasnya dari hasil trade in dengan pembeli yang ingin membeli BMW baru, serta melakukan transaksi jual beli dengan pemilik yang ingin menjual kendaraan BMW miliknya.
Sementraa itu, minat trade in dari pasar tidak bisa dipastikan pergerakannya. Di sisi lain, kurasi pemilihan mobil bekas juga tidak bisa dilakukan secara serampangan untuk menjaga kualitas.
Dus, untuk menjaga kinerja penjualan mobil bekas, BMW Astra akan mengadakan program-program trade in menarik untuk memikat minat pengguna kendaraan BMW. Melalui upaya ini, BMW Astra berharap realisasi penjualan mobil bekas BMW tidak akan turun sampai melebihi 10% dari target.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
