Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga bulan pertama tahun ini agaknya menjadi kuartal yang berat bagi pemain industri otomotif dalam negeri. Kondisi yang demikian rupanya juga dialami oleh pelaku bisnis mobil bekas.
Sales Supervisor Toyota Trust, Abdul Rahim Ahimsa Ramadhan mengungkapkan bahwa tren penjualan mobil bekas masih cenderung agak melesu di tiga bulan pertama tahun ini. Menurutnya, penjualan di bulan Januari sebenarnya masih cukup baik dan bahkan sedikit lebih baik dibanding Januari tahun lalu.
Namun demikian, tren penjualan mobil bekas Toyota Trust secara keseluruhan di bulan Februari kemudian merosot hingga 50% dibandingkan bulan Februari tahun 2019 lalu. Pria yang akrab dengan sapaan Aim menduga fenomena ini berkorelasi dengan fenomena banjir yang terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Baca Juga: Cari harga Toyota Fortuner bekas di bawah Rp 350 juta? Cek di sini
Pasalnya, angka permintaan yang turun cenderung terjadi pada daerah-daerah terdampak banjir seperti misalnya Bekasi, Tangerang, dan Jakarta. “User sedang focus untuk (mengurusi) rumah dibanding kendaraan,” ujar Aim kepada Kontan.co.id, Minggu (8/3).
Aim belum bisa memperkirakan secara pasti tren permintaan mobil bekas proyeksi hingga tutup tahun nanti. Sejalan dengan hal ini, Toyota Trust belum menentukan apakah perusahaan akan melancarkan ekspansi penambahan cabang baru atau tidak.
Meski begitu, Ia mengaku optimis penjualan bisa terdongkrak di kuartal II, utamanya pada bulan Maret dan April. Dalam hal ini, faktor pendorong berupa sejumlah program penjualan menarik serta kebutuhan akan transportasi yang meningkat diyakini bisa menjadi katalis positif bagi penjualan mobil bekas.
Hal serupa juga dijumpai pada PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA). Direktur ASSA, Jany Chandra mengaku belum melihat adanya tanda-tanda pasar mobil bekas akan membaik dibanding tahun lalu di kuartal I.
Sebenarnya, sejauh ini penjualan mobil bekas ASSA cenderung mengalami peningkatan sekitar 10% dibanding periode sama tahun lalu. Namun demikian, Jany menilai hal ini lebih disebabkan oleh upaya mengerek kinerja penjualan yang dilakoni oleh anak perusahaan, yakni PT JBA Indonesia, alih-alih disebabkan oleh faktor eksternal di tingkat pasar.
Baca Juga: Bank Danamon jalin kerjasama dengan Carsome sebagai bank cash management
Apalagi, hal ini terjadi setelah perseroan melakukan penambahan jaringan cabang dan meningkatkan kemampuan teknologi. Asal tahu saja, pada Februari 2019 lalu, JBA Indonesia tercacat memiliki sebanyak 17 kantor cabang yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Namun demikian, kini jumlah tersebut meningkat menjadi sebanyak 18 cabang seiring dengan adanya penambahan cabang baru.
“Kemungkinan besar karena internal, kalau dilihat faktor external, penjualan mobil bekas (secara nasional) tahun ini di kuartal I menurun dibandingkan dengan tahun lalu,” jelas Jany ketika dihubungi oleh Kontan.co.id (07/03).
Senada, Presiden Direktur Mobil88, Halomoan Fischer memperkirakan pasar mobil bekas di kuartal I tahun ini bakal cenderung flat alias sama dengan pada kuartal I tahun lalu. “Belum ada hal positif yang bisa membuat market bergairah,” tutur Halomoan.
Baca Juga: Anggaran pengembangan KSPN Manado-Bitung-Likupang tahun 2020 sebesar Rp 520 miliar
Di lain pihak, permintaan mobil bekas justru dikabarkan mulai mengalami kenaikan baru-baru ini di Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua. Manager Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih berujar tren penjualan mobil bekas di Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua tercatat naik sekitar 5%-10% dari yang semula rata-rata mencapai 50 unit per harinya sejak Kamis (05/03) lalu.
Herjanto menilai hal yang demikian didorong oleh adanya virus corona (covid-19). Herjanto menduga sejumlah penduduk mulai menghindari penggunaan angkutan umum seiring dengan mewabahnya virus corona di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News