kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.418.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.555
  • IDX 7.467   34,74   0,47%
  • KOMPAS100 1.152   1,42   0,12%
  • LQ45 928   2,91   0,31%
  • ISSI 221   -0,26   -0,12%
  • IDX30 471   0,91   0,19%
  • IDXHIDIV20 566   0,40   0,07%
  • IDX80 130   0,34   0,26%
  • IDXV30 135   0,70   0,52%
  • IDXQ30 157   0,08   0,05%

Penjualan Mobil Nasional Kembali Anjlok pada Akhir Semester I-2024


Rabu, 10 Juli 2024 / 07:46 WIB
Penjualan Mobil Nasional Kembali Anjlok pada Akhir Semester I-2024
ILUSTRASI. Pengunjung mengamati mobil-mobil yang dipamerkan di ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 ICE BSD, Tangerang, Banten, Senin (14/8/2023). Sejumlah perusahaan pembiayaan atau multifinance menilai pameran otomotif GIIAS 2023 akan berdampak baik bagi penyaluran pembiayaan kendaraan bermotor karena ada berbagai macam model baru yang dikeluarkan serta program-program menarik pembelian dan pembiayaan kendaraan bermotor./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/14/08/20233.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar otomotif Indonesia masih diliputi awan kelabu seiring tren penurunan penjualan mobil nasional yang terus berlanjut hingga pertengahan 2024.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil nasional merosot 19,4% year on year (YoY) menjadi 408.012 unit pada Januari-Juni 2024, dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 506.427 unit. 

Setali tiga uang, penjualan retail (dealer ke konsumen) mobil nasional terkoreksi 14% yoy menjadi 431.987 unit pada Januari-Juni 2024, dari sebelumnya 502.533 unit.r

Baca Juga: Penjualan Naik di Juni, Saham Astra International (ASII) Masih Tertekan

Secara bulanan, sebenarnya penjualan wholesales mobil nasional naik 2,3% month to month (MtM) dari 71.306 unit pada Mei 2024 menjadi 72.936 unit pada Juni 2024. 

Namun, penjualan retail bulanan mobil nasional turun 2,7% mtm menjadi 70.198 unit pada Juni 2024, dari capaian bulan sebelumnya 72.176 unit.

Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara menilai, perlambatan industri otomotif nasional mulai dirasakan sejak The Fed mulai mengerek suku bunga acuannya pada kuartal III-2023 lalu.

Sejak itu, Bank Indonesia juga mulai menaikkan suku bunga acuan hingga sekarang di level 6,25%.

Baca Juga: Permintaan Rendah, Mercedes Benz Tunda Penambahan Kapasitas Produksi Baterai

Kenaikan suku bunga acuan juga diikuti oleh kebijakan perbankan dan lembaga pembiayaan yang kini lebih selektif dalam mengucurkan kredit kendaraan bermotor. Hal ini tentu mempengaruhi permintaan mobil baru dari konsumen yang mayoritas membeli produk tersebut melalui skema kredit.

Di samping itu, adanya Pemilu 2024 dan belum stabilnya daya beli sebagian masyarakat ikut berdampak pada penjualan mobil nasional selama tahun ini berjalan. 

Walau begitu, Gaikindo yakin pasar otomotif nasional akan kembali pulih dalam waktu dekat. Hal ini sebenarnya sudah terlihat dari capaian penjualan bulanan mobil nasional yang pelan-pelan membaik. 

Lebih lanjut, gelaran pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 diyakini bakal mendongkrak penjualan mobil nasional, terutama pada awal semester II-2024.

Baca Juga: Penjualan Mobil Astra International (ASII) Meningkat 6,3% pada Juni 2024

"Ada banyak transaksi yang dihasilkan melalui pameran tersebut, mengingat banyaknya model baru yang diperkenalkan kepada masyarakat," ujar Kukuh, Selasa (9/7) malam.

Secara umum, Gaikindo tetap percaya target penjualan mobil nasional sebanyak 1,1 juta unit pada 2024 bisa tercapai. Ini dengan catatan pertumbuhan ekonomi nasional bisa meningkat dan era suku bunga acuan tinggi mulai berakhir.

Dalam kondisi seperti ini, para produsen otomotif juga lebih hati-hati dalam menentukan strategi produksi dan pemasaran.

Maklum, kurs rupiah juga sedang melemah hingga ke level di atas Rp 16.000 per dollar AS. Padahal, kurs menjadi faktor yang cukup krusial baik bagi produsen maupun konsumen.

"Kami masih terus memantau perkembangan pergerakan nilai tukar rupiah beberapa waktu ke depan," tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business and Social Responsibility berbasis ISO Post-IPO : Job Finished?

[X]
×