kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan mobil siap tancap gas


Sabtu, 19 November 2016 / 13:03 WIB
Penjualan mobil siap tancap gas


Reporter: Eldo Christoffel Rafael, Fransiska Firlana | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Berbeda dengan tahun 2016, industri otomotif nasional menatap tahun depan lebih optimistis. Produsen mobil memprediksi: penjualan mobil tahun depan bisa menembus satu juta unit, lebih tinggi dibanding realisasi penjualan tahun ini.

PT Toyota Astra Motor malah memprediksi, penjualan mobil tahun depan bisa tembus 1,125 juta unit, naik 7% dari proyeksi penjualan otomotif nasional tahun ini yang diprediksi hanya 1,05 juta unit.

Executive General Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto mengatakan, target tersebut bisa tercapai jika situasi politik dalam negeri aman, terutama saat pemilihan gubernur, bupati dan walikota serentak 15 Februari 2017 berlangsung aman.

Jika itu terjadi, "Kami menargetkan bisa menjual minimal 360.000 unit mobil dengan penguasa pangsa pasar sekitar 35%," ujar Fransiscus.

Namun, skenario pesimistisnya, penjualan bisa terpangkas menjadi cuma 936.000 unit. Proyeksi Astra Daihatsu Motor sedikit lebih kecil.

Direktur Manufaktur Astra Daihatsu Motor Pongky Prabowo menyebut, penjualan tahun depan bisa mencapai 1,1 juta unit, naik tipis 4% dari 2016.

Direktur Pemasaran dan Purna Jual PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy menyebut, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) hingga kini belum resmi mengeluarkan proyeksi penjualan otomotif roda empat untuk tahun depan.

Namun, dari tren penjualan saat ini, ia yakin tahun depan bisa lebih bagus. "Perkiraan kami bisa naik 10% sampai 20%," ujar Jonfis kepada KONTAN, kemarin (18/11).

Belum menetapkan target 2017, Honda memilih mengejar target penjualan tahun ini 180.000 unit. Adapun realisasi penjualan Honda hingga akhir September mencapai 151.849 unit, dengan penguasaan pangsa pasar 19,4%.

PT Isuzu Astra Motor menargetkan bisa meraup kenaikan penjualan sekitar 5% tahun depan. Mobil baru yang jadi andalan kelak ada segmen light vehicle commercial yang akan meluncur di semester II 2017.

Adapun, saat ini, kata Attias Asril, Kepala Divisi Pemasaran Isuzu Astra Motor, Isuzu mengejar target menjual hingga 11.706 unit di akhir tahun ini. Sementara Nissan Motor Indonesia memilih kalem.

Apalagi Nissan menganut tahun fiskal seperti yang berlaku di negara asalnya Jepang, yakni April - Maret. Alhasil, Budi Nur Mukmin, General Manager Marketing Strategy and Communication Division PT Nissan Motor Indonesia belum bisa berkomentar banyak soal target penjualan Nissan dtahun depan.

Wakil Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto sebelumnya, mengingatkan, di atas kertas, prospek penjualan otomotif tahun depan bisa lebih baik dari tahun ini, sepanjang ekonomi dalam negeri bangkit, menjadi lebih baik lagi dari realisasi tahun ini.

Menurut Jongkie, penjualan mobil ditopang kredit hingga 70%. Bila suku bunga kredit stabil, penjualan mobil bisa melaju.

Masalahnya, terpilihnya Donald Trump sebagai presiden dalam pemilu di Amerika Serikat (AS) membuat pelaku industri otomotif khawatir. Selain suku bunga yang bisa naik, kebijakan proteksi Trump membuat dag-dig-dug pebisnis.

Dampak yang sudah terasa saat ini adalah tekanan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat yang terus menguat. Jika kondisi ini terus berlanjut, harga mobil bakal terkerek. Jika ini terjadi, minat masyarakat membeli mobil baru bisa menciut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×