kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penjualan mobil taksi kian melambat


Selasa, 07 Oktober 2014 / 10:42 WIB
Penjualan mobil taksi kian melambat
ILUSTRASI. China Sun Weidong mengajukan pernyataan serius kepada Korea Selatan atas pernyataan salah Presiden Korea Selatan tentang Taiwan. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Laju penjualan mobil untuk taksi tidak begitu menggembirakan. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan mobil untuk armada taksi sampai Agustus 2014 turun 35,2% menjadi 5.704 unit. 

Adapun penjualan mobil taksi periode yang sama tahun 2013 tercatat 8.801 unit. Penurunan penjualan karena sepinya permintaan dari operator taksi. "Pesanan mobil taksi tahun ini lebih sedikit dibandingkan dengan tahun lalu," kata Rahmat Samulo, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) pekan lalu. 

Sebagai pemain besar di pasar mobil untuk taksi, TAM juga mencatat penurunan penjualan. Delapan bulan pertama tahun ini, penjualan mobil taksi dari Toyota dengan merek Limo turun 37,17% menjadi 5.136 unit. 

Meski penjualan Limo turun, tapi Toyota masih menjadi penguasa pasar segmen ini. Adapun target penjualan mobil untuk taksi milik TAM tahun ini adalah 10.000 unit. 

Toyota setidaknya beruntung bisa menuai pesanan mobil untuk taksi. Menurut data Gaikindo, beberapa agen pemegang merek (APM) mobil belum mendapatkan pesanan taksi sampai Agustus 2014. Mereka adalah: KIA, Proton dan Chevrolet dari General Motors. 

Maria Sidabutar, Public Relation Director PT General Motors (GM) Indonesia bilang, penjualan mobil taksi sangat bergantung dari permintaan perusahaan taksi. "Bila ada permintaan mobil taksi baru kami bahas lebih lanjut model dan ketentuannya," kata Maria. 

Kondisi berbeda justru dialami PT Nissan Motor Indonesia (NMI). APM asal Jepang ini malah mencatat penjualan mobil untuk taksi merek Almera sebanyak 502 unit sampai Agustus 2014. Padahal tahun lalu, Nissan tak berhasil menjual mobil jenis ini.

Budi Nur Mukmin, General Manager Marketing Strategy and Communication Division PT Nissan Motor Indonesia (NMI) bilang, pasar mobil taksi terbilang tak menentu. Ada kala pasar ramai, ada kala pasar sepi. "Pasar tergantung pesanan dari perusahaan taksinya," kata Budi.

Sampai Agustus 2014, penjualan mobil untuk taksi berkontribusi 0,006% dari total penjualan mobil nasional 830.398 unit. Tahun lalu, mobil untuk taksi berkontribusi 0,01% dari total penjualan nasional. "Pangsa pasar taksi kecil sekali," tambah Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×