kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Multistrada tergencet ban China


Senin, 02 Juni 2014 / 22:58 WIB
Penjualan Multistrada tergencet ban China
ILUSTRASI. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) wajib melakukan divestasi saham sebesar 11%


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. PT Multistrada Arah Sarana Tbk berharap harga ban kembali stabil. Sebab dalam tiga bulan pertama 2014, pendapatan emiten berkode saham MASA ini turun 15,04% year on year (yoy).

Direktur Pemasaran dan Penjualan masa, Uthan A Sadikin mengatakan, pihaknya belum yakin  pada kuartal II 2014 akan mengalami pertumbuhan pendapatan. "Harga belum stabil," katanya kepada KONTAN, beberapa waktu lalu.

Untuk mengejar pendapatan, perusahaan ini berharap volume penjualan mengalami kenaikan. "Belum tahu berapa, yang pasti akan naik," katanya. Multistrada hanya bisa berharap dari kenaikan penjualan unit, karena harga ban tidak stabil. Hal itu disebabkan karena pasar ban global belum berubah dari tahun lalu, terlebih lagi produk ban asal China membanjir sehingga terjadi over suplai ban di pasar global. Ban asal Indonesia belum bisa bersaing karena produk Cina berani menjual murah sekitar 5%-15% dibanding produk lain. 

Walau begitu untuk menggenjot pendapatan perusahaan, Multistrada akan lebih gencar melakukan ekspor. Perusahaan ini menargetkan ekspor sebesar 10% sampai akhir tahun, didorong oleh pasar Timur Tengah. Saat ini kontribusi pendapatan 67%-70%  berasal dari ekspor, sisanya masih disumbang dari penjualan ban lokal.

Sekedar informasi, pendapatan Multistrada pada triwulan I 2014 sebesar US$ 73,61 juta. Menurut Uthan, penurunan pendapatan disebabkan beberapa faktor, salah satunya adanya pemilu yang banyak membuat masyarakat lebih cenderung menahan atau menyimpan barang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×