Reporter: Vina Elvira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi, PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) mencetak kinerja memuaskan selama periode sembilan bulan 2022. Terkereknya penjualan ikut mendorong peningkatan laba bersih Pyridam dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Mengutip laporan keuangan kuartal ketiga 2022 yang dirilis pada Jumat (30/11), penjualan neto PYFA melesat 35,57% menjadi Rp 550,92 miliar. Pada kuartal ketiga tahun lalu, penjualan neto PYFA hanya mencapai Rp 406,37 miliar.
Penjualan Pyridam masih didominasi penjualan lokal yang mencapai Rp 640,78 miliar dari total penjualan kuartal ketiga 2022 sebelum retur dan potongan penjualan. Penjualan lokal tersebut meliputi produk farmasi dan jasa maklon yang sebesar Rp 596,31 miliar dan produk alat kesehatan senilai Rp 44,47 miliar. Sedangkan penjualan ekspor yang berasal dari produk farmasi sebesar Rp 847,62 juta.
Tumbuhnya penjualan ikut mendorong peningkatan beban pokok penjualan PYFA sebesar 77,56%. Angkanya tercatat menjadi Rp 367,27 miliar, dari semula Rp 206,83 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Mengintip Saham Farmasi Saat Pemerintah Melarang Penjualan Obat Sirup
Di sisi lain, Pyridam Farma juga terpantau masih membukukan pembengkakan pada sejumlah pos beban. Seperti beban penjualan dan pemasaran misalnya, yang meningkat 15,37% menjadi Rp 124,19 miliar.
Beban penelitian dan pengembangan alami pembengkakan menjadi Rp 9,28 miliar per kuartal III-2022. Pada periode yang sama tahun lalu, pos beban ini hanya tercatat sebesar Rp 573,44 juta.
Tak hanya itu, beban umum dan administrasi juga alami peningkatan hampir 100% dari semula Rp 43,18 miliar menjadi Rp 85,10 miliar.
Baca Juga: Pyridam Farma (PYFA) Resmi Akuisisi Ethica Industri Farmasi
Meski beban-beban melesat, Pyridam Farma membukukan laba bersih Rp 288,75 miliar. Angka ini melesat 18 kali lipat dari sebelumnya Rp 15,96 miliar per September 2021.
Lonjakan laba Pyridam berasal dari pendapatan lain-lain. Pada sembilan bulan pertama tahun ini, Pyridam mencatat gain on bargain purchase atawa keuntungan pada pembelian di harga murah total Rp 308,85 miliar. PYFA juga mencatat laba dari pengampunan utang senilai Rp 287,30 miliar.
Setelah dikurangi rugi pra akuisisi senilai Rp 246,33 miliar dan beban lain-lain serta tambahan pendapatan, Pyridam mencatat pendapatan lain-lain bersih Rp 381,22 miliar. Pendapatan lain-lain ini melesat ketimbang periode yang sama tahun lalu Rp 672,22 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News