kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan obat Millenium Pharmacon (SDPC) naik tipis selama semester I 2020


Jumat, 04 September 2020 / 15:16 WIB
Penjualan obat Millenium Pharmacon (SDPC) naik tipis selama semester I 2020
ILUSTRASI. JAKARTA. PT Millenium Pharmacon International Tbk tak hanya ingin perkuat bisnis farmasi. Namun emiten ini juga berencana memperkuat bisnis alat kesehatan (alkes). M. Muhazni Bin Mukhtar, Direktur Utama Millenium Pharmacon International (MPI) salah satu p


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Millenium Pharmacon International Tbk (SDPC) beruntung masih dapat memperoleh pertumbuhan meski pun terbilang tipis di bawah satu persen. Adapun untuk capaian laba bersih perseroan di paruh pertama tahun ini mengalami penurunan.

Mengulik laporan keuangan sampai dengan Juni tahun 2020 penjualan bersih perusahaan tercatat Rp 1,35 triliun atau tumbuh 0,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 1,34 triliun.

"Penjualan obat resep mengalami penurunan, seiring dengan perilaku masyarakat yang berhati-hati berobat ke rumah sakit," sebut Ahmad bin Abu Bakar, Direktur Utama SDPC kepada Kontan.co.id, Jumat (4/9).

Porsi penjualan obat resep mendominasi pendapatan perusahaan selama ini, dimana pada semester pertama mencapai 67% dari total penjualan bersih atau senilai Rp 909,92 miliar. Tapi perolehan tersebut turun 9,2% dibandingkan semester pertama tahun lalu yang mencapai Rp 1 triliun.

Beruntung, kata Ahmad, segmen lainnya seperti penjualan alat kesehatan (alkes) dan obat non resep (Over The Counter/OTC) mampu tumbuh dan meningkat. Untuk penjualan alkes saja terjadi peningkatan 15,2% secara tahunan, dari Rp 237,42 miliar di semester pertama tahun lalu menjadi Rp 273,54 miliar di semester pertama tahun sekarang.

Baca Juga: Kinerja Millennium Pharmacon International (SDPC) di kuartal I-2020 ciamik

"Selain itu total pendapatan semester pertama juga tertolong dari growth penjualan yang besar di kuartal pertama, di mana saat awal pandemi ada panic buying," sebut Ahmad. Sedangkan memasuki bulan-bulan seperti Mei dan Juni penjualan tidak semasif saat masa tersebut.

Turunnya pendapatan bersih perseroan diiringi dengan penurunan beban pokok penjualan SDPC semester pertama tahun ini secara tahunan 0,8% menjadi Rp 1,23 triliun.

Sehingga laba kotor yang diperoleh perseroan masih naik 0,8% secara tahunan yakni sebesar Rp 118,32 miliar di paruh pertama tahun 2020.

Hanya saja pos beban lainnya tetap menguat, seperti beban penjualan naik 11,25% secara tahunan menjadi Rp 27,57 miliar saat itu.

Alhasi perolehan laba bersih perseroan mengalami penurunan hingga 50% secara tahunan, dari Rp 7,79 miliar di paruh pertama tahun lalu menjadi Rp 3,85 miliar di paruh pertama tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×