Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) mencatatkan lonjakan penjualan produk elektronik berteknologi plasmacluster hingga dua kali lipat di masa pandemi corona.
Teknologi plasmacluster diklaim dapat menjernihkan udara dengan menghasilkan dan melepas ion positif dan negatif sama seperti di alam. Adapun ion tersebut akan menjadi air dan kembali ke udara.
National Sales Senior General Manager PT Sharp Electronics Indonesia, Andry Adi Utomo mengungkapkan, penjualan produk elektronik berteknologi plasmacluster meningkat 200% selama pandemi corona. Produk dengan teknologi plasmacluster yang dimaksud adalah air purifier, air conditioner (AC), dan kulkas.
"Tren penjualan barang yang berhubungan dengan kesehatan akan terus positif tapi tidak seperti awal corona di Indonesia," kata Andry kepada Kontan.co.id, Rabu (15/7).
Baca Juga: Sharp Electronics Indonesia Luncurkan line up terbaru produk kulkas
Memanfaatkan momentum ini, Andry menyatakan, Sharp Electronics Indonesia akan terus menghadirkan produk yang berhubungan dengan kesehatan.
Selain produk yang berhubungan dengan kesehatan, produk rumah tangga lainnya seperti vacum blender dan oven juga diminati. Tidak hanya itu, produk gaya hidup seperti notebook, smartphone, LED TV juga banyak dicari karena hal ini berhubungan dengan kebutuhan masyarakat selama work from home (WFH).
"Namun untuk notebook dan smartphone, produknya baru diluncurkan sehingga belum bisa buat perbandingan pertumbuhannya," jelas Andry.
Di sepanjang tahun ini, Sharp Electronics Indonesia masih optimistis mengejar target penjualan senilai Rp 11 triliun dengan menjalankan rencana pemulihan (recovery plan) di masa pandemi corona.
Andry memaparkan Sharp mengubah cara dagang dari offline ke online lewat e-commerce, whatsapp sales, dan SMS sales. Ternyata aktivitas penjualan lewat online juga mencatatkan transaksi yang lumayan.
Andry menyebutkan, penjualan Sharp lewat e-commerce mencatatkan pertumbuhan penjualan lebih dari 200% atau dua kali lipat dibandingkan bisnis online sebelum pandemi. "Bisnis online melalui e-commerce biasanya hanya Rp 10 miliar per bulan, sedangkan saat ini mencapai Rp 20 miliar hingga Rp 30 miliar per bulan," imbuh Andry.
Sementara itu penjualan melalui SMS sales dan WA sales mencatatkan penjualan Rp 12 miliar hingga Rp 15 miliar per bulan dari yang sebelumnya tidak ada.
Andry berharap tren penjualan online yang meningkat berlanjut di bulan Juli dan di bulan yang akan datang. Dalam periode tersebut, Sharp akan mengombinasikan penjualan offline dan online.
"Kami berharap pasar yang membaik akan berkelanjutan. Oleh karenanya Sharp tidak berhenti untuk mempromosikan produk kami lewat online," kata Andry.
Asal tahu saja, 8 Juli 2020 lalu, Sharp Electronics Indonesia meluncurkan line up kulkas teranyar yakni Kirei III. Andry mengatakan Sharp optimistis menargetkan penjualan Kirei III sebanyak 360.000 unit setahun atau berkontribusi sekitar 25%-30% dari total penjualan lemari es satu pintu.
Baca Juga: Sharp Electronics Indonesia masih mengejar penjualan Rp 11 triliun di tahun 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News