kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.435   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.141   34,56   0,49%
  • KOMPAS100 1.040   6,83   0,66%
  • LQ45 812   5,50   0,68%
  • ISSI 225   1,86   0,83%
  • IDX30 424   3,56   0,85%
  • IDXHIDIV20 510   8,47   1,69%
  • IDX80 117   0,83   0,71%
  • IDXV30 122   2,00   1,67%
  • IDXQ30 139   1,66   1,21%

Penjualan sedan masih terhambat PPNBM tinggi


Senin, 10 Februari 2014 / 08:05 WIB
Penjualan sedan masih terhambat PPNBM tinggi
ILUSTRASI. Foto udara Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) seksi 3 di Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/foc.


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Penjualan sedan tahun 2014 diprediksi berkisar di angka 34.000 unit. Hal ini disebabkan pemerintah masih mengenakan pajak barang mewah (PPNBm) yang tinggi.

Angka tersebut sama dengan penjualan sedan di 2012 dan 2013 lalu yang juga berkisar di angka 34.000. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), penjualan sedan di 2012 tercatat 34.221 unit. Sedangkan di 2013, penjualan sedan justru turun menjadi 34.199 unit.

Jongkie D. Sugiharto, Ketua I Gaikindo mengatakan bahwa penjualan sedan dari tahun ke tahun selalu di kisaran 34.000. "Sedan kecil (dibawah 1500 cc) juga susah berkembang," kata Jongkie pada Kontan baru-baru ini.

Penjualan yang stagnan lantaran pemerintah masih mengenakan PPNBM sekitar 30%. Jongkie mengemukakan kalau penjualan sedan mau meningkat dan nantinya bisa dijadikan basis produksi sedan, maka pemerintah harus segera menurunkan PPNBm.

Jongkie bilang, "Idealnya (PPNBM) sekitar 10%. Sama seperti 4x2 dan MPV. Supaya harga bisa murah dan volume penjulannya meningkat."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×