Reporter: Havid Vebri | Editor: Test Test
JAKARTA. Memasuki semester kedua tahun 2008, penjualan semen mulai melorot. Selama Agustus 2008 misalnya, volume semen yang terjual mungkin hanya mencapai 3,3 juta ton atau turun 2,9% dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai 3,4 juta ton.
Bisa jadi, tren penurunan penjualan semen ini akan terus terjadi hingga akhir tahun. Ini seperti sudah menjadi rutinitas di bisnis semen. "Kami pun sudah memperkirakan bahwa penjualan semen pada semester II agak lesu," ujar Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Urip Timuryono, Rabu (10/9).
Ada beberapa pemicu yang menyebabkan melemahnya penjualan semen. Pertama, masyarakat mulai terfokus pada pemenuhan kebutuhan puasa dan Lebaran dan mengabaikan pembangunan properti. Pemicu kedua adalah libur panjang Lebaran. Urip bilang, kondisi itu cukup berpengaruh. "Tukang-tukang bangunan pada mudik semua," ucapnya. Karena itu, ia memprediksikan bahwa volume penjualan semen pada September 2008 pun tak akan lebih baik ketimbang penjualan Agustus. "Iya, kemungkinan bisa sama atau malah di bawahnya," ujarnya.
Tapi secara umum, penjualan semen pada tahun ini berpeluang melampaui penjualan semen pada tahun lalu. Bahkan ada kemungkinan, penjualan kali ini bisa memecahkan rekor penjualan semen selama lima tahun terakhir.
Hal tersebut terlihat dari jumlah penjualan semen selama Januari-Juli 2008. Selama tujuh bulan, semen sudah terjual 22,306 juta ton. Angka itu naik 19,4% dibanding periode sama tahun lalu yang hanya mencapai 18,68 juta ton.
Urip menuturkan pertumbuhan penjualan semen ini di luar perkiraan. "Awalnya kami mengira tak bakal tumbuh sebanyak itu," ujarnya. Alhasil, para produsen semen pun lantas merevisi kembali target penjualan tahun ini.
Awalnya, mereka hanya menargetkan penjualan semen tahun ini bakal tumbuh sekitar 6%-8% saja. "Tapi sekarang, kami menaikkan target penjualan menjadi 12%-15%," ujar Urip. Dus, Urip memperkirakan bahwa total penjualan semen hingga akhir tahun ini mencapai 36 juta ton. Jika tercapai, ini adalah rekor baru penjualan semen selama lima tahun terakhir. "Iya, itu adalah perolehan tertinggi," ucap Urip.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News