Reporter: Muhammad Julian | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS) mencatatkan penurunan penjualan di sembilan bulan pertama tahun 2019.
Menilik laporan keuangan OPMS di kuartal III 2019, penjualan bersih perusahaan tercatat turun tipis sekitar 1,73% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 70,71 miliar sepanjang Januari-September 2019.
Baca Juga: Optima Prima Metal (OPMS) beli tiga kapal bekas untuk bahan baku besi scrap
Sebelumnya, OPMS mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 71,96 miliar di periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Sebanyak 58% dari penjualan bersih perusahaan pada sepanjang Januari-Setember 2019 berasal dari transaksi penjualan dengan PT Asian Profile Indosteel, sebuah perusahaan penggilingan baja round bars, deformed bars, square bars.
Hal ini menjadikan PT Asian Profile Indosteel sebagai pihak yang memiliki kontribusi paling besar dalam perolehan penjualan bersih OPMS di sepanjang sembilan bulan pertama 2019.
Adapun pihak dengan kontribusi nilai penjualan kumulatif terbesar kedua dan ketiga dalam penjualan bersih OPMS di periode yang sama terdiri dari PT Duta Transport Jumantara dengan porsi kontribusi sebesar 12% dan PT Vita Prodana Mandiri dengan porsi 10%.
Sekretaris Perusahaan PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk, Rubbyanto Handaja mengatakan realisasi penjualan OPMS di kuartal III 2019 tidak terlalu berbeda jauh dengan proyeksi yang dibuat oleh perusahaan. “Kinerja kuartal III kami masih on track,” kata Rubbyanto kepada Kontan.co.id (08/12).
Baca Juga: Menilik industri pengepul besi tua dari kapal bekas, benarkah menjanjikan?
Asal tahu saja, tahun ini OPMS menargetkan pendapatan sekitar Rp 100 - Rp 110 miliar atau setara dengan penjualan atas sekitar 24.000 ton besi skrap hingga tutup tahun nanti. Artinya, realisasi penjualan perusahaan sudah mencapai sekitar 64,28%-70,71% di kuartal III 2019.
Rubbyanto mengatakan pihaknya optimis dapat merealisasikan target yang telah ditetapkan sebelumnya. Pasalnya, perusahaan telah membeli tiga unit kapal pada Oktober 2019 lalu untuk menunjang kinerja penjualan.
Menurut catatan Kontan.co.id (17/11), OPMS memang baru saja melakukan pembelian tiga kapal bekas dengan menggunakan dana modal kerja pada beberapa waktu lalu. Ketiga kapal ini terdiri dari kapal muatan (KM) Mentari Perdana dengan berat 4.188 gross tonnage (GT). Kemudian, KM Mentari Sentosa seberat 4.890 GT dan KM Mentari Persada sebesar 7.312 GT.
“Diharapkan dari pembelian kapal tersebut dapat memberikan kontribusi untuk mencapai (target) top line (penjualan),” ujar Rubbyanto (08/12).
Sebagai informasi, meskipun penjualan perusahan turun tipis sekitar 1,73% secara yoy, OPMS masih mampu membukukan pertumbuhan laba.
Pasalnya, penurunan yang terjadi pada penjualan bersih juga diiringi oleh penurunan pada beberapa pos beban yang ada.
Baca Juga: Menjelang akhir tahun, sekuritas masih kantongi mandat IPO
Mengacu kepada laporan keuangan perusahaan, beban pokok pendapatan tercatat mengalami penurunan yang lebih besar dibanding penurunan yang terjadi pada sisi penjualan bersih, yakni sekitar 7,56% secara yoy dari yang semula Rp 3,98 miliar di kuartal III 2018 menjadi Rp 7,87 miliar di kuartal III 2019.
Alhasil, pertumbuhan dari sisi laba sudah bisa terlihat pada laba kotor yang mengalami kenaikan sekitar naik 97,76% menjadi Rp 7,87 miliar di sembilan bulan pertama 2019. Sebelumnya, laba kotor perusahaan tercatat sebesar Rp 3,98 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya.
Selain itu, penurunan juga terjadi pada beban penjualan atau selling expenses sekitar dari yang semula 34,38% secara yoy dari yang semula Rp 69,39 juta di kuartal III 2018 menjadi Rp 45,53 juta di kuartal III 2019.
Alhasil, OPMS membukukan pertumbuhan laba bersih periode berjalan sekitar 37,22% yoy menjadi Rp 2,69 miliar di kuartal III 2019. Sebelumnya, laba bersih perusahaan tercatat sebesar Rp 1,96 miliar di periode yang sama pada tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News