Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - -JAKARTA. Volume penumpang kereta rel listrik (KRL) terus meningkat di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi DKI Jakarta. Pekan kedua PSBB Transisi volume meningkat hingga 14%.
VP Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan, pada pekan kedua setelah diberlakukannya PSBB transisi di wilayah DKI Jakarta, aktivitas masyarakat semakin menunjukkan tren meningkat.
Sebagai operator KRL Commuter Line, PT Kereta Commuterline Indonesia (KCI) mencatat pada Senin (15/6) kemarin ada 324.436 pengguna KRL, sedangkan pada Senin (8/6) pekan lalu tercatat ada 300.029 pengguna atau terjadi peningkatan volume penumpang sekitar 14%.
Baca Juga: Gubernur Anies Baswedan blusukan di Stasiun Bogor pastikan operasional bus gratis
"Volume penumpang kemarin juga merupakan catatan volume penumpang tertinggi selama penerapan masa PSBB maupun PSBB transisi. Sebagaimana yang telah disampaikan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pusat tentang pengaturan jam kerja," jelas Anne dalam siaran resmi, Selasa (16/6).
Menurut Anne, persebaran pengguna KRL masih terfokus mulai pukul 06.00-08.00 pada pagi hari dan 16.00-18.00 pada sore hari. Selain waktu-waktu tersebut KRL masih cukup lengang dan pengguna dapat langsung naik tanpa perlu mengikuti penyekatan yang ada di stasiun.
PT KCI berharap, berbagai lembaga, instansi pemerintahan, dan dunia usaha dapat mulai menerapkan sistem kerja bertahap/shift sesuai Surat Edaran yang dikeluarkan Gugus Tugas. Dengan begitu persebaran pengguna KRL dapat lebih merata, lebih memungkinkan untuk menjaga jarak aman selama dalam perjalanan, dan para pengguna juga dapat menyesuaikan kembali perjalanannya.
Anne menjelaskan, selama dua pekan penerapan PSBB transisi ini, disiplin para pengguna KRL sudah semakin terlihat. Upaya yang telah dilakukan PT KCI salah satunya melalui pembuatan marka berbentuk jejak kaki di stasiun maupun di dalam KRL. Pengaturan itu telah diikuti oleh sebagian besar pengguna KRL.
Para pengguna sudah dapat mengikuti arahan petugas di lapangan maupun di dalam KRL, berdiri sesuai marka agar dapat menjaga jarak aman dan di dalam KRL tidak saling berhadap-hadapan. "Kami juga terus berupaya menambah wastafel portable agar bisa dimanfaatkan pengguna untuk cuci tangan sebelum dan sesudah naik KRL," ujar Anne.
Selain itu, para petugas tak henti-hentinya mengimbau pengguna untuk tidak berbicara secara langsung maupun melalui telepon genggam. Mereka juga diimbau untuk selalu menjaga jarak serta mengurangi kontak fisik dengan pengguna atau petugas agar physical distancing tetap terwujud.
Salah satu pilihan yang dapat dilakukan pengguna untuk mengurangi antrean di stasiun adalah dengan bertransaksi nontunai menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) atau kartu uang elektronik bank saat naik KRL.
Baca Juga: Antisipasi penyebaran Covid-19, jam kerja di Jabodetabek dibagi menjadi 2 gelombang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News