Sumber: Antara | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. PT PP Properti Tbk, anak usaha PT Pembangunan Perumahan Tbk (Persero) menilai penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 7 persen dapat mendorong semakin bergairahnya bisnis properti di Tanah Air.
"Penurunan BI Rate, ditambah dengan relaksasi kebijakan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) merupakan langkah positif bagi industri properti nasional," kata Direktur Utama PP Properti, Taufik Hidayat, dalam siaran pers di Jakarta, Senin.
Menurut Taufik, dengan penurunan suku bunga tersebut mendorong semakin terbukanya peluang pembiayaan melalui skema Dana Investasi Real Estate (DIRE), juga mendorong peningkatan pendapatan perusahaan properti yang berulang (reccurring income).
PT PP Properti Tbk mulai mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2015 dengan kode saham PPRO.
Pada tahun 2016, perseroan menargetkan pendapatan pada tahun 2016 sebesar Rp1,81 triliun, tumbuh 20 persen dibanding pendapatan tahun 2015 sebesar Rp1,51 triliun.
Dengan proyeksi capaian positif di tahun 2016, perusahaan optimistis dapat membukukan laba bersih sekitar Rp360,39 miliar, melonjak dari realiasi laba bersih tahun 2015 sebesar Rp300,33 miliar.
Dalam dua tahun ke depan, PP Properti akan menambah 3 mall baru yang kini sedang dibangun terintegrasi dengan proyek residensial, di antaranya Mall di Grand Kamala Lagoon, Kalimalang-Bekasi, kawasan seluas 28,2 hektare, Mall Grand Sungkono Lagoon di Surabaya Barat dengan luas 3,5 hektare, dan Mall Grand Dharmahusada Lagoon, di Surabaya dengan luas 4,3 hektare.
PP Properti sedang mengakuisisi lahan baru seluas 1,5 hektare di Jakarta Timur, sebagai bagian dari luasan 3,5 hektare yang akan dituntaskan dalam waktu dekat. Selain juga dalam proes akuisisi 20 hektare lahan di sekitar Bandung yang bekerjasama dengan pihak swasta, untuk menambah "landbank" PP Properti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News