Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Amailia Putri
JAKARTA. Kinerja PT Surya Esa Perkasa Tbk menurun sepanjang tahun lalu. Emiten berkode saham ESSA ini hanya mengantongi laba bersih US$ 7,48 juta, atau merosot 46% dari laba bersih 2011 yang sebesar US$ 13,80 juta.
Pencapaian itu seirama pendapatan perusahaan. Selama 2012, Surya Esa membukukan pendapatan sebesar US$ 39,50 juta. Jumlah ini menurun 7% dibandingkan pendapatan 2011 yang mencapai US$ 42,51 juta.
Di saat yang sama, beban pokok penjualan ESSA pada 2012 justru meningkat 12,33% year-on-year menjadi senilai US$ 14,49 juta. Pada 2011, beban pokok penjualan ESSA sebesar US$ 12,90 juta.
Pendapatan ESSA sepanjang tahun lalu ditopang penjualan elpiji US$ 31,17 juta, penjualan kondensat US$ 7,26 juta ,serta pendapatan dari jasa pengolahan US$ 1,06 juta.
Direktur Eksekutif Surya Esa Perkasa, Vinod Laroya, mengaku puas dengan kinerja ESSA di 2012. Pasalnya, operasional Surya Esa tak maksimal lantaran pasokan gas selama dua kuartal awal di tahun lalu seret.
Penyebabnya, pemasok gas melaksanakan program pemeliharaan. "Pasokan gas kembali penuh pada Oktober 2012," tulis Vinod dalam Keterbukaan Informasi di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/4).
Sekretaris Perusahan Surya Esa Perkasa, Kanish Laroya menilai penurunan laba bersih ESSA karena kenaikan biaya untuk mengembangkan anak usaha PT Panca Amara Utama. Tahun lalu adalah kali pertama laporan keuangan entitas anak usaha ESSA, Panca Amara Utama, dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan sang induk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News