kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Penurunan harga gas dinilai dapat tingkatkan daya saing industri lokal


Rabu, 15 April 2020 / 17:30 WIB
Penurunan harga gas dinilai dapat tingkatkan daya saing industri lokal
ILUSTRASI. Pekerja mencatat tekanan gas di mesin pembakaran keramik./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/09/03/2017.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas) mengapresiasi langkah pemerintah dalam mengimplementasikan penyesuaian harga gas bagi tujuh sektor industri. 

Seperti diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) baru saja menerbitkan regulasi yang mengatur soal kebijakan penetapan harga gas bagi sebanyak tujuh sektor industri dan kebutuhan PLN.

Baca Juga: Kementerian Perindustrian terus pantau aktivitas industri hadapi pandemi virus corona

Beleid yang tertuang dalam Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 8 Tahun 2020 tentang Cara Penetapan Pengguna dan Harga Gas Bumi Tertentu di Bidang Industri ini menyebutkan bahwa harga gas bumi tertentu di titik serah pengguna has bumi ditetapkan sebesar US$ 6 per mmbtu bagi tujuh golongan industri, yakni pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet.

“Setelah sekian kita perjuangkan akhirnya pecah telor juga, ternyata sudah diteken sama Menteri ESDM,” kata Sekjen Inaplas, Fajar Budiono ketika dihubungi oleh Kontan.co.id pada Rabu (15/4).

Lebih lanjut, Fajar mengungkapkan bahwa sebelumnya pelaku industri petrokimia di sektor hulu dan tengah sempat kesulitan untuk bersaing dengan produk petrokimia impor yang masuk ke pasar lokal lantaran tertekan oleh harga gas yang tinggi.

Menurut catatan, Fajar, sebelumnya pihaknya perlu merogoh kocek lebih dari US$ 9 untuk setiap mmbtu gas yang digunakan. Sementara, biaya gas sendiri merupakan komponen dengan porsi kontribusi terbesar ketiga setelah bahan baku dan listrik dalam struktur biaya. 

Baca Juga: Wabah corona berpotensi tunda proyek petrokimia dalam negeri



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×