Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Keinginan pemerintah menekan biaya pelanggan operator masih terus bergulir. Salah satunya, membahas peluang penurunan tarif interkoneksi bersama dengan operator.
Taufik Hasan, anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) mengatakan, penetapan tarif baru yang menjadi acuan biaya interkoneksi ini juga akan tergantung operator. Tak hanya berdasarkan biaya (cost), tapi juga trafik antar operator dan pendapatan masing-masing.
"Akan dipertimbangkan berbagai aspek dan karakteristik semua operator," kata Taufik, akhir pekan lalu (18/3).
Sekadar informasi, pembicaraan penetapan tarif interkoneksi ini sudah bergulir sejak tahun lalu. Tarif ini terbagi menjadi dua macam, yakni on net dan off net.
Tarif on net adalah tarif yang dibebankan pada penggunaan jaringan yang sama, semisal sesama pelanggan Telkomsel saling menelepon. Tarif off net dibebankan pada penggunaan lintas jaringan, misalnya, pelanggan XL menelepon ke pelanggan Indosat.
Taufik bilang, penurunan tarif ini akan menguntungkan operator. Pasalnya, bukan hal yang baik kalau selama ini operator hanya mengandalkan pendapatan dari trafik on net atau sesama operator.
Nah, jika tarif off net yang lebih mahal nanti bisa seimbang, dia yakin, trafik antar operator bisa lebih tinggi. Pelanggan juga diuntungkan sehingga tidak perlu banyak nomor.
"Komunikasi kan timbal balik. Untuk operator, koneksi lebih luas, pelanggan lebih banyak," kata Taufik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News