Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Gabungan Usaha Penunjang Minyak dan Gas (Guspenmigas) memprediksi program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang dicanangkan Pemerintah bakal meningkatkan penyerapan produk lokal oleh proyek migas di Indonesia. Menurut hitungan Guspenmigas, tingkat penyerapan produk lokal bakal bertambah 10% tiap tahunnya.
Ketua Dewan Pimpinan Industri Guspenmigas Willem Siahaya mengatakan, saat ini tingkat penyerapan produk lokal pada proyek migas baru sekitar 20% dari total omzet usaha penunjang migas nasional yang mencapai US$ 10 miliar per tahun.
Kalau target kenaikan sebesar 10% bisa tercapai, Guspenmigas memperkirakan paling lambat dalam 10 tahun ke depan tingkat penyerapan produk lokal dalam proyek migas sudah mencapai 90% dari omzet.
Para pengusaha penunjang migas lokal mengaku sudah siap memakai produk lokal. “Saat ini proyek lokal sudah mulai mengutamakan produk dalam negeri, dan ini yang akan kami manfaatkan," terang Willem, akhir pekan lalu.
Willem berujar, sebetulnya produsen lokal sudah mampu memasok kebutuhan proyek migas di dalam negeri secara maksimal. mereka sudah bisa memasok alat-alat pengeboran hingga alat produksi.
Untuk itu, Willem meminta komitmen Pemerintah. "Pemerintah harus mengutamakan produsen dalam negeri dalam tender proyek. Kalau spesifikasi tidak cocok, barulah Pemerintah mengundang dari luar alias impor,” tandasnya.
Sekadar mengingatkan, melalui Peraturan Menteri Perindustrian 49/2009, Pemerintah menetapkan produk-produk yang digunakan dalam tender proyek Pemerintah harus menggunakan kandungan lokal minimal 40%. Beleid tersebut akan mulai berlaku efektif pada 12 Agustus 2009 nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News