Reporter: Asnil Bambani Amri |
JAKARTA. Ekspor produk perikanan dan udang dari Jawa Timur menembus US$ 390,8 juta pada periode Januari-Juli 2010. Potensi ikan untuk ekspor terbesar adalah ikan cakalang, tuna, udang dan rumput laut.
“Ekspor perikanan berada di posisi kelima setelah ekspor kayu dan barang dari kayu,” kata Hadi Prasetyo, Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam temu bisnis dan investor di Jakarta, Selasa (5/10).
Hingga Juli 2010, investor asing dan domestik sudah menanamkan investasinya di Jawa Timur. Sebanyak 6 perusahaan asing menginvestasikan US$ 11 juta dan 9 perusahaan domestik juga menancapkan modalnya sebesar US$ 248,1 juta.
Hadi mengaku, sampai saat ini industri pengolahan ikan maupun pengolahan rumput laut yang ada di Jawa Timur masih kurang karena produksi terus bertambah banyak; terutama rumput laut. Ia mencontohkan, produksi rumput laut di Jawa Timur memiliki potensi produksi untuk rumput laut sebesar 218 ribu ton per tahun, dan tuna sebesar 3.337 ton, cakalang 5.157 ton, dan ikan teri 2.341 ton, kakap 1.498 ton, udang 1.305 ton.
Jawa Timur juga mengembangkan sentra kepiting di beberapa lokasi daerah seperti Pasuruan, Sumenep, dan Surabaya. Hadi bilang, setidaknya ada peluang investasi untuk meningkatkan ekspor di industri pengolahan rumput laut dan juga produk perikanan laut lainnya. “Jawa Timur juga memiliki 687 ribu orang tenaga kerja,” jelasnya.
Dari segi infrastruktur perikanan, Jawa Timur menurut Hadi sudah memiliki 106 unit pengolaha ikan, 11 pelabuhan perikanan dan 2 unit pelabuhan perikanan nusantara dan 67 tempat pelelangan ikan (TPI).
Ekspor produk perikanan di Jawa Timur sepanjang tahun 2009 nilai mencapai US$ 621,6 juta atau turun dibandingkan tahun 2008 dengan nilai US$ 673,6 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News