Reporter: Handoyo | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Dami Mas Indonesia menargetkan produksi benih sawitnya bertambah 66% di tahun ini. Namun di kuartal II ini, anak usaha PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMART) mengaku tak berani berharap bisa menjual benih lebih banyak dari penjualan pada kuartal I lalu.
Pengalaman menunjukkan, masa peralihan musim dari penghujan ke kemarau akan menghambat penjualan benih. "Setidaknya sama seperti kuartal I, sudah bagus," kata Tony Liwang, Direktur Dami Mas kepada KONTAN, pekan lalu.
Di kuartal I lalu, penjualan benih sawit Dami Mas mencapai 4 juta benih. Jumlah itu naik 43% dibandingkan periode yang sama tahun 2011 yang hanya 2,8 juta benih.
Tony menceritakan, penjualan benih sawit sangat bergantung pada kondisi cuaca. Permintaan benih sawit akan melonjak bila musim penghujan tiba. Tapi saat musim kemarau, penjualan benih relatif meredup.
Walau begitu, Dami Mas menargetkan penjualan benihnya mencapai 20 juta benih di tahun ini. Angka itu lebih tinggi 66% dibanding realisasi penjualan tahun lalu yang sebanyak 12 juta benih.
Selama ini, 70% benih sawit produksi Dami Mas dipasarkan ke perusahaan sawit dan petani plasma di Sumatera dan Kalimantan. Sisanya, sebesar 30%, untuk kebutuhan internal yaitu untuk SMART.
Hingga saat ini varietas benih sawit produksi Dami Mas ada lima. Harga jualnya sekitar Rp 9.000 per kecambah. "Benih sawit yang kita produksi lebih cepat menghasilkan," klaim Tony.
Produksi benih sawit nasional memang diprediksi tumbuh subur tahun ini. Dwi Asmono, Ketua Forum Komunikasi Produsen Benih Sawit Indonesia mengatakan, produksi 10 perusahaan benih sawit bakal mencapai 176 juta benih. Jumlah itu meningkat 20% dibandingkan realisasi tahun 2011 yang mencapai 146,4 juta benih.
"Selama tiga tahun belakangan ini, produksi benih sawit nasional trennya meningkat," kata Dwi. Dwi pun memprediksi ekspor benih sawit bakal bertambah 50%, dari 4,8 juta di 2011, menjadi 8,7 juta tahun ini.
Dia menambahkan, tahun ini ada dua pemain baru di industri perbenihan sawit dalam negeri. Keduanya adalah, Sarana Inti Pratama (Salim Grup) dan Sasaran Eksan Mekarsari (Mekarsari).
Walau begitu, kata dia, produksi benih sawit dalam negeri belum maksimal. Sebab, produsen baru menggunakan 80% dari total kapasitas terpasangnya yang sebesar 223 juta benih sawit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News