Reporter: Umi Kulsum | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Pascaberdamai dengan para kreditur terkait restrukturasi utang senilai Rp 1,1 triliun, PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk berbenah. Perusahaan berkode saham DAJK ini ingin memperbaiki kinerja perusahaan yang loyo pada tahun lalu.
Untuk itu, Dwi Aneka akan mengoptimalkan dan menggenjot penjualan dengan menambah utilitas pabrik pada tahun ini.
"Kami segera fokus operasional dan mengembalikan kinerja perusahaan yang sempat terpuruk,” kata Wahyu Rahmad Hidayat, Direktur Dwi Aneka Jaya Kemasindo, Kamis (26/1).
Asal tahu saja, tahun lalu, utilitas pabrik DAJK hanya 20%. Tahun ini, perusahaan ingin menambah utilitas menjadi 30%.
Untuk menopang kinerjanya, DAJK juga tengah menyiapkan belanja modal tahap awal yang berasal dari pemegang saham senilai Rp 50 miliar. “Tahap awal kami gunakan untuk pembelian bahan baku dan kegiatan operasional perusahaan,” ujarnya.
Tahap selanjutnya, dalam jangka panjang, kata Wahyu, perusahaan berencana menyiapkan belanja modal sebesar Rp 100 miliar. Dana tersebut nantinya didapatkan jika investor sudah masuk dan bergabung dengan DAJK.
Untuk itu, pihaknya belum memastikan pertumbuhan kinerja perusahaan di tahun ini. Maklum saja, realisasi pencapaian tahun lalu saja meleset dari target awal mereka. “Prediksi kami mulai menggeliat kembali, tetap tumbuh. Namun angka pastinya kami masih bicarakan internal karena belum tutup buku tahunan,” kata Wahyu.
Yang pasti, dengan tambahan modal kerja setidaknya produsen kemasan tersebut bisa memperbaiki kinerjanya di tahun ini. "Semakin banyak suntikan belanja modal semakin bagus untuk membantu operasional kami," ujarnya.
Menilik laporan keuangan DAJK per September 2016, pendapatannya turun drastis 68,9% dibanding periode yang sama tahun lalu atau hanya tercatat Rp 246,1 miliar. "Realisasi pendapatan 2016 lalu turun banyak dibanding tahun sebelumnya, masih jauh dari target," kata Wahyu.
Sambil fokus mengoptimalkan fasilitas yang ada, DAJK juga bersiap diri untuk memperbaiki ekspor. Saat ini, porsi penjualan ekspor masih di bawah 10% terhadap total pendapatan tahunan DAJK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News