kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perdana Karya harap pendapatan 2018 bisa Rp 24 M


Selasa, 19 Desember 2017 / 16:17 WIB
Perdana Karya harap pendapatan 2018 bisa Rp 24 M


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) berharap bisa membukukan pendapatan yang lebih baik lagi di tahun depan. Direktur PKPK, Untung Haryono bilang, pihaknya menargetkan pendapatan usaha pada tahun depan bisa mencapai Rp 24 miliar atau naik 100% dibandingkan tahun ini.

Kenaikan pendapatan usaha ini diusahakan didapat dari dua kontrak existing dan minimal satu kontrak baru di tahun depan. Perdana Karya memang tercatat telah menggenggam dua kontrak yang terdiri dari kontrak Tatun Well Connection (Mechanical) Package D dari Total E&P Indonesie senilai Rp 324,5 miliar dengan jangka waktu hingga Desember 2018 dan pekerjaan Blanket Fabrication Services untuk Santos (Madura Offshore) Pty Ltd senilai Rp 44,1 miliar dengan jangka waktu Januari 2019.

Ada juga empat tender baru di tahun depan yang akan jadi incaran perseroan ini. Keempat proyek tersebut terdiri dari tiga tender pekerjaan migas dan satu tender konstruksi.

Untuk tender migas di tahun depan akan didapat dari tender pekerjaan Blanket Fabrication and Construction Services (Project) dari Santos dengan nilai mencapai Rp 40 miliar, pekerjaan Blanket Construction Services (Maintenance) dari Santos senilai Rp 40 miliar, dan Drilling Location Preparation dari PT Greatwall Drilling Asia Pacific senilai Rp 36 miliar.

"Diharapkan dari tiga tender migas ini bisa dapat salah satunya," tutur Untung.

Sementara itu untuk satu tender konstruksi akan berasal dari pekerjaan pengurukan dan persiapan lahan untuk PT Pupuk Kaltim senilai Rp 100 miliar.

Pekerjaan persiapan lahan untuk Pupuk Kaltim sejatinya bukan pekerjaan baru bagi PKPK. Pasalnya pada 2014/2015 lalu, perseroan ini sudah pernah mengerjakan pekerjaan pengurukan dan persiapan lahan.

Selain proyek migas dan konstruksi, Untung bilang pihaknya belum punya rencana untuk mencoba mengembangkan bisnis baru. Pasalnya pihaknya masih mengalami kerugian hingga akhir tahun 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×