Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peratasan terhadap Pusat Data Nasional (PDN) menganggu banyak layanan publik termasuk layanan keimigrasian di bandara hingga pelabuhan.
Menanggapi hal ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyebut gangguan layanan publik tidak menurunkan minat wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke Indonesia.
Bahkan, menurutnya kunjungan wisman masih dalam situasi yang meningkat jika dibandingkan dengan data bulan sebelumnya.
"Tapi tetap kita harapkan layanan ini semakin baik dan bisa pulih agar tidak ada narasi negatif," ungkapnya dalam konferensi pers mingguan di Kantor Kemenparekraf, Senin (1/7).
Baca Juga: Serangan Siber Berpotensi Menghambat Transformasi Digital Pelaku Bisnis
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Nia Niscaya mengakui memang sempat ada penumpukan di bandara hingga pelabuhan imbas dari terganggunya layanan keimigrasian tersebut.
Meski begitu, pihaknya mendapatkan informasi dari imigrasi bahwa layananya saat ini kembali normal. Bahkan sistem yang terdampak juga sudah dilakukan back up data.
"Semoga ini tidak terulang karena itu pasti tidak membuat nyaman (wisatawan)," jelasnya.
Diketahui, serangan siber ke Pusat Data Nasional Sementara terjadi sejak Kamis (20/6) lalu. Layanan imigrasi menjadi salah satu layanan publik yang paling terdampak.
Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Silmi Karim mengkatan layanan imigrasi saat ini kembali normal usai dilakukan pemindahan data.
Silmy mengklaim titik pemeriksaan imigrasi (TPI) primer seperti Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng; Bandara I Gusti Ngurah Rai; Juanda; Kualanamu; Hang Nadim hingga Pelabuhan Batam Center dan Nongsa saat ini sudah bisa melayani pemeriksaan keimigrasi seperti sebelumnya.
Selain itu, sistem autogate serta aplikasi pengajuan visa dan izin tinggal sudah kembali normal pada Minggu (23/6). Kemudian, sistem Cekal Online dan M-Paspor juga telah normal kembali.
Mantan Direktur Utama PT Krakatau Steel itu mengatakan, pihaknya memutuskan memindahkan data center 12 jam setelah gangguan pada PDN Kominfo teridentifikasi.
Pihaknya juga mengamati perkembangan recovery PDN ternyata tidak kunjung membaik di hari pertama. Sementara itu, pengaktifan kembali sistem imigrasi pada data pusat yang baru membutuhkan dua hari.
“Umumnya permasalahan teknis bisa terselesaikan dalam hitungan satu sampai tiga jam. Ketika sudah melebihi enam jam maka kami menyimpulkan bahwa ini pasti ada serangan lebih dari permasalahan teknis semata, misalnya masalah yang ditimbulkan oleh serangan siber,” ujar Silmy.
Baca Juga: BPS: Jumlah Perjalanan Wisatawan Nusantara Capai 626,67 Ribu pada Mei 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News