kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Perfilman Indonesia berprospek bagus 2017, kenapa?


Jumat, 06 Januari 2017 / 20:51 WIB
Perfilman Indonesia berprospek bagus 2017, kenapa?


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Sepanjang tahun 2016, industri perfilman Indonesia mengalami pertumbuhan meski di saat yang sama industri-industri yang lain masih melambat di tengah kondisi ekonomi yang masih belum terlalu bergairah.

Terbukti, jumlah penonton box office film Indonesia sepanjang 2016 mencapai 34,5 juta, melonjak 113% dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya yang hanya mencapai 16,2 juta.

Sejumlah pelaku industri perfilman nasional memperkirakan industri film tanah air tahun 2017 akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Mereka memproyeksi jumlah penonton akan semakin meningkat seiring dengan mulai munculnya penulis yang bisa menciptakan karakter-karakter inspiratif.

Raam Punjabi, Presiden Direktur dan Chief Executive Officer PT Tripar Multivision Plus mengatakan film-film yang akan dirilis tahun ini akan banyak menorehkan hits karena banyak produser akan berkaca dari kesuksesan tahun lalu. "Mudah-mudahan tahun ini jumlah penonton bisa tumbuh 50%," katanya pada KONTAN, Jumat (6/1)

Menurut Raam, perfilman Indonesia selama ini kurang berkembang karena penulis tidak mampu menghasilkan karakter yang menarik. Namun sejak 2016 sudah mulai banyak menciptakan karakter yang inspiratif.

Dia memandang, genre film yang masih akan berkembang tahun ini masih seputar comedy dan drama yang diangkat dari novel-novel ternama karena itu merupakan genre yang tepat bagi masyarakat Indonesia.

Senada, Ody Mulya Hidayat, Co Founder Maxima Pictures menilai Film-film yang akan berkembang tahun ini masih sama dengan tahun 2016. Film comedy dan drama yang diangkat dari novel ternama diperkirakan masih tetap menciptakan hits.

Ketua Asosiasi Perusahaan Film Indonesia (APFI) ini memperkirakan jumlah penonton film bioskop di 2016 bisa lebih dari 35 juta. Pasalnya, sudah ada sejumlah film-film bagus yang siap dirilis tahun ini.

Maxima Pictures berencana merilis tujuh film tahun bergenre komedi, drama dan thriller. Film pertama bergenre komedi akan meluncur pada Maret.

Berdasarkan data Filmindonesia.or.id, sepanjang tahun 2016 terdapat sembilan film yang berhasil mencetak jumlah penonton diatas 1 juta. Lima diantaranya merupakan film komedi dan empat bergenre drama.

Di urutan pertama ada Warkop DKI:Jangkrik Boss!part I. Film comedy besutan Falcon Fictures ini berhasil menghimpun penonton hingga 6,85 juta. Lalu disusul oleh film drama bertajuk Ada Apa Dengan Cinta 2 yang mencetak 3,66 juta penonton. kemudian di urutan ketiga terdapat My Stupid Boss dengan jumlah penonton 3,05 juta penonton.

Meskipun prospeknya diperkirakan lebih baik, Ody dan Raam melihat tantangan perfilman nasional masih besar. Mulai dari sisi permodalan, bagaimana menghasilkan cerita yang menarik.

Menurut Raam, biaya produksi sebuah film terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Padahal semakin mahal biaya produksi tidak menjamin jika film tersebut akan laris di pasaran. Sementara menurut Ody, biaya produksi juga semakin semakin mahal karean biaya lokasi syuting juga mahal.

Biaya rata-rata produksi sebuah film nasional sekitar Rp 4 miliar- Rp 20 miliar. Dengan modal produksi Rp 20 miliar, setidaknya menurut Raam diperlukan 1,5 juta penonton untuk bisa balik modal. Sedangkan film berbiaya produksi Rp 4 miliar memrlukan 250 ribu lebih penonton agar modal kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×