kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Perhotelan Bali Didorong Jadi Motor Pengurangan Sampah lewat Destination Zero Waste


Jumat, 23 Mei 2025 / 21:33 WIB
Perhotelan Bali Didorong Jadi Motor Pengurangan Sampah lewat Destination Zero Waste
ILUSTRASI. Paparan dalam acara Tourism, Hotel Investmen & Networking Conference (THINC) 2024 di Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort, Rabu (7/8/2024).


Reporter: Leni Wandira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor perhotelan Bali kini didorong menjadi penggerak utama pengurangan sampah plastik dalam industri pariwisata. 

Melalui program Destination Zero Waste Bali yang diluncurkan Kamis (22/5), lima hotel ditunjuk sebagai pilot project untuk menerapkan solusi nyata pengurangan plastik sekali pakai langsung dari proses operasional harian.

Inisiatif ini merupakan kolaborasi antara Enviu dan TUI Care Foundation, dengan dukungan dari Global Tourism Plastics Initiative (GTPI) yang dinaungi oleh UNEP dan UN Tourism. Kelima hotel yang terlibat adalah Nirjhara, Raffles Bali, Segara Village, Tonys Villa & Resort, dan TUI BLUE Berawa.

“Hotel merupakan titik krusial dalam rantai pariwisata. Di sinilah keputusan operasional diambil, dari kemasan makanan, perlengkapan mandi, hingga sistem distribusi air minum,” ujar Paul van der Linden, CEO Enviu dalam keterangan resmi, Jumat (25/5).

Baca Juga: Airlangga: Sektor Pariwisata Bisa Dongkrak Ekonomi di Tengah Ketidakpastian Global

Menurutnya, perubahan di sektor ini akan menciptakan dampak sistemik yang signifikan. Selama tiga bulan, hotel-hotel peserta akan mendata dan mengevaluasi penggunaan plastik mereka, menerapkan solusi pengurangan, serta mengukur efektivitasnya. Seluruh proses didukung oleh toolkit teknis dari GTPI yang dirancang untuk implementasi langsung di lapangan.

“Kami ingin menjadikan hotel bukan sekadar tempat menginap, tapi agen perubahan lingkungan. Inovasi harus dimulai dari ruang-ruang bisnis yang bersentuhan langsung dengan konsumen," ujar Direktur Eksekutif TUI Care Foundation Alexander Panczuk.

Baca Juga: Jakarta Aquarium Perkenalkan Waste Station dan Alternatif Pengurangan Plastik

Manajer Operasional Tonys Villa & Resort, I Putu Yudha Mastera, mengakui proyek ini membantu hotel kecil seperti mereka untuk bertindak lebih nyata. “Kami punya niat, tapi terbatas secara sumber daya. Dukungan ini sangat kami butuhkan untuk menemukan solusi yang sesuai kapasitas kami," ujarnya.

Bali sendiri menjadi provinsi percontohan nasional untuk pengelolaan sampah, termasuk pembatasan plastik sekali pakai. Dengan kontribusi aktif sektor perhotelan, reformasi ini diharapkan tidak hanya bersifat administratif, tetapi benar-benar terasa hingga level operasional.

Jorge Laguna-Celis dari UNEP menegaskan bahwa keterlibatan sektor swasta, khususnya hotel, menjadi contoh konkret aksi lingkungan yang kolaboratif dan berkelanjutan. “Kami ingin melihat lebih banyak hotel yang tidak hanya mematuhi, tapi juga memimpin," pungkasnya.

Baca Juga: Bisnis Pariwisata hingga Transportasi Melonjak Berkat Libur Panjang Waisak

Selanjutnya: Pemilik Platform OnlyFans Bakal Jual Saham

Menarik Dibaca: Didominasi Hujan, Ini Prakiraan Cuaca Besok (24/5) di Banten

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×