Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pasca pembentukan Holding BUMN Kehutanan yang akan resmi beroperasi pada Oktober. PT Perhutani akan menambah jumlah anak usahanya. Pada tahun 2018 mendatang, akan ada empat anak usaha baru Perhutani.
Empat anak usaha baru Perhutani bergerak pada sektor: gondorukem, kayu, properti dan energi. Secara bertahap, Perhutani akan membangun anak usaha dengan memulainya dari anak usaha gondorukem, kayu dan properti pada 2016. Menyusul ditahun 2018 membentuk anak usaha yang bergerak di sektor energi.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Perhutani Tedjo Rumekso menjelaskan, alasan pembentukan anak usaha keinginan perusahaan untuk masuk hilir. Plus omzet bisnis pada sektor gondorukem dan kayu masing-masing telah mencapai Rp 1 triliun.
"Omzet pada sektor gondorukem dan kayu cukup besar. Membesarkanya harus dibuat anak usaha sendiri agar lebih fokus. Nanti akan kami sinergikan juga dengan Inhutani yang dapat menjadi pemasok bahan baku," tutur Tedjo akhir pekan ini.
Perhutani menghasilkan gondorukem dan terpentin sebagai bahan baku untuk sabun, parfum, detergen, produk komestik, aroma jeruk untuk pangan dan obat-obatan serta insektida pertanian. Sementara untuk produk kayu yang dihasilkan adalah jenis kayu jati, pinus, mahoni, damar, akasia, sengon , jabon hingga rotan dan bambu.
Produk kayu Pertahuni digunakan sebagai bahan furniture, flooring, decking serta listoni dan skirting. Terakhir untuk properti saat ini Perhutani telah memiliki resort di Lembang, Bandung dan Tanjung Papuma , Jember.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News