Reporter: Abdul Basith | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi perikanan budidaya yang tinggi membuat industri perikanan budidaya semakin diminati.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Slamet Soebjakto mengatakan, produksi perikanan budidaya naik dari tahun lalu karena banyak program yang dijalankan pemerintah untuk menggenjot sektor itu.
Program masif yang dilakukan seperti mengembangkan budidaya lele dengan sistem bioflok, penyebaran benih, dan revitalisasi keramba jaring apung (KJA).
Selain itu, harga yang bagus membuat pembudidaya semakin bersemangat melakukan budidaya. "Harga ikan hidup yang sebelumnya Rp 80.000 per kilogram (kg) saat ini menjadi Rp 110.000 hingga Rp 120.000 per kg," terang Slamet, Selasa (24/10).
Selain ikan hidup, ikan lele juga diakui mengalami kenaikan harga. Lele yang sebelumnya Rp 12.000 per kg, kini harganya mencapai Rp 17.000 per kg.
Ikan patin hasil budidaya pun dinilai memperlihatkan kenaikan. Munculnya larangan impor komoditas dori membuat budidaya patin meningkat.
Produksi perikanan budidaya hingga pertangahan tahun 2017 sebesar 8,70 juta ton. Angka tersebut naik sedikit dari periode yang sama tahun 2016. Pada periode Januari hingga Juni 2016, produksi perikanan budidaya sebesar 8,17 juta ton.
Kenaikan tersebut diperkirakan Slamet masih akan terjadi. Produksi kuartal III-2016 yang sebesar 12,05 juta ton diyakini akan terlampaui. Begitu pula dengan target tahun 2017 dipercaya akan dapat tercapai.
KKP menargetkan produksi perikanan budidaya tahun 2017 sebesar 21,9 juta ton. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian produksi tahun 2016 yang sebesar 16,5 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
