kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perikanan Indonesia ekspor perdana gurita hasil tangkapan nelayan Simeulue ke Jepang


Senin, 27 September 2021 / 21:00 WIB
Perikanan Indonesia ekspor perdana gurita hasil tangkapan nelayan Simeulue ke Jepang


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perikanan Indonesia (Perindo) melakukan ekspor perdana gurita hasil tangkapan nelayan di ujung pulau Indonesia bagian Barat, yakni Kabupaten Simeulue Provinsi Aceh ke pasar Tokyo Jepang. Ekspor ini merupakan yang pertama kalinya hasil perikanan Simeulue dapat dipasarkan ke mancanegara. 

Data Badan Pusat Statistik mencatat, Kabupaten Simeulue belum pernah melakukan ekspor komoditas perikanan. Dari 24 Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh, baru kota Aceh saja yang melakukan ekspor perikanan ke mancanegara.

Direktur Operasional PT Perikanan Indonesia (Persero) Raenhat Tiranto Hutabarat mengatakan, komoditas gurita di Simeulue adalah produk yang paling dilirik oleh Negeri Sakura. Pada tahap pertama, Perindo menyerap sebanyak 10 Ton gurita tangkapan nelayan untuk diekspor ke Jepang. Alurnya, gurita dari Simeulue di bawa ke Belawan melalui jalur darat untuk selanjutnya dikirim via laut ke Jepang oleh Perindo Cabang Belawan.

“Kami berkomitmen mendukung para nelayan di ujung barat Indonesia untuk memasarkan produknya ke mancanegara. Komitmen ini berupa ekspor tahap awal 10 ton gurita dan berlanjut 15 ton setiap bulannya hingga 2022,” kata Raenhat dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Senin (27/9). 

Dia menyebut, potensi nilai ekspor ini diestimasi dapat mencapai Rp 25 miliar hingga tahun 2022 mendatang. Di sisi lain, Raenhat berpendapat bahwa nelayan di Pulau Simeulue harus mendapatkan perhatian lebih. Sebab, potensi perikanan di pulau tersebut sangatlah besar. 

Baca Juga: BUMN klaster pangan ekspor perdana gurita ke Amerika Serikat

"Oleh sebab itu, nelayan harus naik kelas dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia. Hal ini sesuai dengan amanah Menteri BUMN Erick Thohir untuk memajukan ketahanan pangan, salah satunya di sektor perikanan dengan memberdayakan nelayan sebagai ujung tombak perikanan Indonesia yang didukung BUMN Perikanan sebagai off-takernya," jelas Raenhat. 

Sementara itu, Bupati Kabupaten Simeulue Erli Hasim mengatakan, ekspor hasil laut Simeulue berupa gurita ini merupakan komoditi populer di Aceh pada umumnya dan Simeulue pada khususnya. Erli menjelaskan, produk unggulan Simeulue selain gurita adalah lobster. 

Pihaknya pun mendorong dan mendukung Perindo agar dapat melakukan eskpor komoditi lain selain gurita, agar dunia dapat merasakan hasil perairan Aceh. “Kami terus mendorong BUMN PT Perikanan Indonesia untuk meningkatkan jumlah ekspor dari Kabupaten Simeulue, Aceh,” pungkasnya.

Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor produk perikanan Indonesia pada Semester I-2021 mencapai US$ 2,6 miliar atau naik 7,3% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2020.

Negara tujuan utama ekspor komoditas perikanan yakni Amerika Serikat, China, Jepang, negara-negara ASEAN dan Australia. Adapun, komoditas hasil laut utama yag diekspor antara lain udang, tuna-cakalang tongkol, cumi-sotong-gurita, rajungan–kepiting, dan rumput laut. 

Selanjutnya: Penggabungan BUMN Pangan akan perbaiki ekosistem pangan di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×