kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peritel ramai-ramai tutup gerai berkinerja buruk


Selasa, 24 Oktober 2017 / 19:26 WIB
Peritel ramai-ramai tutup gerai berkinerja buruk


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewasa ini peritel modern harus melakukan strategi yang tepat bila tidak ingin kalah saing. Setidaknya ada beberapa tantangan yang dihadapi ritel modern, seperti persaingan ketat sesama kompetitor, masifnya penetrasi ritel online hingga daya beli yang melesu.

Untuk itu, mau tak mau peritel harus mengencangkan ikat pinggang. Biaya operasional ditekan, salah satunya adalah dengan menutup atau merelokasi gerai-gerai yang tidak memberi keuntungan. Sedangkan untuk gerai-gerai yang masih dipertahankan umumnya penggunaan energi baik itu lampu dan pendingin akan dikurangi pada jam-jam ketika gerai tidak sedang ramai.

PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI) misalnya akan menutup seluruh operasional gerai Lotus Department Store miliknya per bulan ini. Ini karena gerai tersebut dianggap tidak menguntungkan perusahaan itu. Ketimbang membebani kinerja, MAPI memutuskan untuk menyetop operasi kelima gerai Lotus miliknya.

“Seluruh gerai Lotus ada lima, sudah ditutup dua dan bulan ini tiga gerai lagi (ditutup) karena kinerja yang kurang baik. Tidak ada lagi, tidak dilanjutkan,” ujarnya, Senin (23/10).

PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) juga memiliki strategi yang sama yakni menutup gerai atau merelokasi ke wilayah lain. Pada bulan lalu, perusahaan ini resmi menutup operasional dua gerai miliknya di Jakarta.  

Christian Kurnia, Merchandising, Marketing & Store Operation Director LPPF mengatakan, kedua gerai yang ditutup kinerjanya tidak sesuai dengan yang diharapkan.

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) menerapkan startegi berbeda. Perusahaan ini akan melakukan spin off bisnis antara supermarket dengan department store, sehingga ke depan gerai Spar dan Ramayana akan berbeda.

Selain itu, Ramayana juga menyiapkan skema baru yakni salah satunya adalah renovasi desain dan produk di beberapa lokasi. Tahun ini saja, RALS sudah merenovasi lebih dari lima gerai agar kinerjanya terus terdongkrak.

“Kami tidak melakukan penutupan gerai, ada yang kami tutup sementara tetapi kami lakukan renovasi baik itu tampilan atau yang lainnya. Itu yang renovasi ada lebih dari lima gerai kami perbaiki dari penampakan dan peremajaan gerai,” ujar Setyadi Surya, Sekretaris Perusahaan RALS kepada Kontan.co.id, Selasa (24/10).

PT Modern International Tbk (MDRN) juga akhirnya menutup gerai Seven Eleven pada pertengahan tahun lalu. Penutupan Sevel disebabkan biaya operasional membengkak yang justru menekan kinerja konsolidasi perusahaan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×