Sumber: Kontan | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Memasuki Desember, sejumlah peritel besar mulai pasang target untuk menjaring konsumen yang biasa berbelanja kebutuhan Natal dan Tahun Baru. Meski lonjakan belanja di akhir tahun ini mungkin tidak akan sebesar saat Lebaran, peritel tak mau menyia-nyiakan peluang pasar tersebut.
PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), salah satunya. Raksasa ritel yang menggawangi Matahari Department Store dan Hypermart ini menargetkan omzet selama Desember ini bisa mencapai Rp 1,15 triliun, atau sekitar dua kali lipat dibanding bulan biasa. "Ini berdasar estimasi peningkatan 15% dibanding Desember 2008," ujar Direktur PT Matahari Putra Prima Tbk Danny Kojongian (7/12). Tahun lalu, saat Natal dan Tahun Baru, MPPA meraih omzet penjualan sekitar Rp 1 triliun.
Danny optimistis bisa mengejar target itu karena situasi pasar kembali bergairah sejak semester II-2009. "Itu tampak saat Lebaran bulan September lalu," katanya. Selama September lalu, Matahari Departemen Store berhasil meraup omzet Rp 1,5 triliun dalam 25 hari. Di hari-hari tertentu, bahkan penjualan mereka mencapai tiga kali lipat dibanding hari biasa.
Matahari Department Store telah mempersiapkan stok barang untuk Natal dan Tahun Baru sejak Lebaran berakhir, terutama untuk memenuhi konsumsi pakaian. Sedangkan Hypermart, Danny mengaku, tidak terlalu banyak menambah stok produk yang dijualnya. "Soalnya kategori konsumen Hypermart memang belanja bulanan seperti biasa," terangnya.
MPPA sendiri memperkirakan omzetnya hingga akhir tahun nanti bisa mencapai Rp 13 triliun. Angka tersebut naik 30% dari tahun 2008 yang tercatat Rp 10 triliun. "Kami cukup optimistis, soalnya hingga September telah terkumpul Rp 10 triliun," tandas Danny.
Senada dengan MPPA, PT Hero Supermarket Tbk, pemilik hipermarket Giant, pun kini sudah mempersiapkan diri menjelang Natal dan Tahun Baru. "Kami sudah melakukan penambahan stok di sejumlah gerai," ujar Sugianto Wibawa, Direktur Operasional PT Hero Supermarket Tbk, tanpa bersedia memerinci gerai-gerai yang telah siap menyambut musim belanja itu.
Namun, Sugianto menegaskan bahwa jumlah peningkatan penjualan mereka tidak akan sebesar saat menjelang Lebaran. Ia beralasan, mayoritas penduduk Indonesia tidak merayakan hari Natal. "Sebagian justru memanfaatkan momen liburan akhir tahun untuk pesiar ke luar negeri," cetusnya. Karena itu, Hero dan Giant hanya menambah pasokan barang untuk beberapa kategori yang memang diminati saat liburan Natal dan Tahun Baru. Misalnya permen, biskuit, dan makanan-makanan dalam kaleng untuk kebutuhan parsel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News