kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Perkuat layanan, GMF berniat tambah hanggar baru


Selasa, 28 Februari 2012 / 07:23 WIB
Perkuat layanan, GMF berniat tambah hanggar baru
ILUSTRASI. Promo beli Elite Pass Free Fire di Codashop pakai GoPay Cashback hingga 50%, mau?


Reporter: Petrus Dabu | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF AeroAsia) menyiapkan dana sebanyak US$ 30 juta-US$ 40 juta untuk membangun hanggar pesawat di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng. Dengan penambahan satu hanggar baru, GMF akan memiliki empat hanggar.

President & Chief Executive Officer (CEO) GMF AeroAsia, Richard Budihadianto, mengatakan, selain pembangunan hanggar di Cengkereng, tahun ini, GMF juga akan membangun hanggar baru di Makassar. "Saat ini masih dalam tahap pembicaraan," ujarnya, Senin (27/2).

GMF AeroAsia adalah salah satu anak usaha PT Garuda Indonesia yang bergerak di bidang perawatan pesawat. Untuk menyelesaikan pembangunan hanggar di Cengkareng, menurut M. Aviv, Corporate Communication GMF AeroAsia, GMF masih mencari mitra strategis. "Maunya cepat, tapi masih cari mitra yang punya pasar," katanya.

Richard menambahkan, GMF sedang mencari beberapa sumber pendanaan, salah satunya melalui Initial Public Offering (IPO). "Kita belum terlalu berharap pada IPO, karena baru dirintis," ujarnya.

Menurutnya, GMF saat ini masih melakukan evaluasi unit bisnis yang layak untuk dilepaskan kepada publik. Dia menyebut, salah satu unit bisnis yang dilirik adalah Industry Gas Turbine Engine (IGTE), painting atau pengecatan pesawat, dan logistik. "Butuh waktu, portofolio bisnis GMF banyak," katanya.

Richard mengatakan, 70% dari pendapatan GMF yang sebesar US$ 165 juta pada 2011 didapatkan dari Garuda. Pada 2012, GMF menargetkan pendapatan US$ 180 juta-US$ 200 juta. Namun, di portofolio bisnis IGTE, painting, dan logistik, dukungan Garuda sedikit, bahkan hampir 100% tidak lagi tergantung order Garuda.

Sebelum IPO, GMF akan melakukan evaluasi menyeluruh ke unit bisnis, termasuk perpajakan dan tujuan IPO. "Kita mendapatkan pekerjaan dari BUMN lain, seperti Pertamina dan PLN," ujar Direktur IGTE, Saud Saragih.

Tahun lalu, IGTE mampu memberikan kontribusi pendapatan untuk GMF sebesar US$ 1,5 juta. Tahun ini, targetnya melonjak menjadi US$ 10 juta dan US$ 20 juta di tahun depan. Peningkatan pendapatan itu didapat dari hasil kerjasama dengan BP Migas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×