Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Properti Tbk (PPRO) terus melakukan inovasi-inovasi agar bisa berkembang dan sejajar dengan sejumlah pengembang besar milik swasta. Inovasi tidak hanya terbatas pada produk yang diluncurkan saja, tetapi juga dari sisi pemasaran.
Pada Desember 2017 mendatang, PPRO akan masuk ke bisnis e-commerce berbasis aplikasi. Langkah ini di tengah tren pertumbuhan digital yang semakin tidak terbendung. Perusahaan tersebut ingin memanfaatkan perkembangan tersebut untuk mendorong pertumbuhan bisnis.
Galih Saksono, Direktur Operasi PP Properti, mengatakan, tujuan utama pengembangan e-commerce berbasis aplikasi itu adalah untuk memperluas jaringan pemasaran dengan menarik para freelancer.
Lewat aplikasi tersebut, semua orang yang ingin mencari penghasilan tambahan bisa menjadi marketing freelancer PP Properti. Mereka yang tertarik bisa mendaftarkan diri sebagai freelancer dan akan diberikan komisi 2% setiap kali berhasil menjual produk PPRO.
"Ini sekarang masih ujicoba dengan menggunakan dua produk kami dan akan resmi diluncurkan pada 15 Desember 2017 mendatang bersamaan dengan ulang tahun PPRO," kata Galih kepada KONTAN, Rabu (25/10).
Selain membuka peluang bagi freelancer, lanjut Galih, aplikasi pemasaran digital tersebut bisa dimanfaatkan juga oleh agen yang sudah bekerjasama dengan PPRO saat ini. Komisinya tetap sesuai perjanjian awal.
Transaksi lewat aplikasi tersebut hanya bisa dilakukan sampai proses pendaftaran dan pembayaran nomor urut pemesanan saja (NUP). Sementara untuk proses pembelian harus tetap mengikuti proses konvensional karena harus melibatkan perbankan.
Untuk proses pembayaran dan pendaftaran NUP dalam aplikasi tersebut, PPRO telah bekerjasama dengan perusahaan payment. PPRO menargetkan, e-commerce tersebut bisa berkontribusi 20% terhadap target marketing sales perusahaan tahun depan yang diproyeksikan tumbuh 20% dibandingkan target tahun ini, yakni Rp 2,9 triliun.
Selain meluncurkan aplikasi tersebut, PP Properti juga akan tetap memanfaatkan website perusahaan sebagai media pemasaran produk-produknya. Kemudian, anak usaha PTPP ini juga akan mulai mengoptimalkan pemasaran lewat media sosial seperti Facebook dan Instagram.
Inovasi lain yang akan dilakukan PP Properti dari sisi pemasaran adalah mulai menggandeng brand ambasador. PPRO juga mulai mengembangkan co-working space di marketing galeri proyek-proyek mereka. Ini dilakukan untuk mendorong jumlah pengunjung datang ke kantor pemasaran perusahaan dan sekaligus melihat produk-produk mereka.
Guna menggeber ekspansi bisnis, tahun depan PPRO akan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 1,8 triliun–Rp 2 triliun untuk melanjutkan ekspansi bisnis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News