Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Siantar Top Tbk. (STTP) terus melakukan ekspansi bisnisnya. Perusahaan makanan dan minuman ini tengah bersiap memperluas jaringan distribusinya hingga ke Amerika Serikat (AS).
Direktur Utama STTP Armin menjelaskan bakal memperluas jangkauan distribusinya ke Amerika Serikat melalui Kanada. Perusahaan bekerja sama dengan beberapa distributor di Asia dan Timur Tengah untuk melaksanakan strategi ini.
"Tentu strategi yang dilakukan, pasti kami akan lebih memperluas pasar. Kalau lokal itu kami sudah merata dan itu yang terus kami jaga, dan kami juga akan lihat pasar di luar Indonesia. Kami akan lebih memperhatikan pasar ekspor," papar Armin kepada Kontan, Jumat (3/1).
Lebih lanjut, perusahaan mencoba membidik pasar AS dengan menjajaki Kanada untuk langkah awal. Armin menyampaikan bahwa tantangan memasuki pasar ekspor memang memiliki kesulitan tersendiri. Kesulitan inilah yang coba ditangani dan dihadapi oleh perusahaan.
Baca Juga: Optimis Kinerja Lebih Baik di Semestert II, Siantar Top Baru Serap Capex 20%
STTP juga mencatat bahwa pertumbuhan penjualan di pasar domestik agak melambat, dengan hanya ada pertumbuhan sebesar 1% di kuartal III 2024. Sementara pasar ekspor bisa mencatat pertumbuhan hingga 11%.
"Dengan demikian, pasar ekspor kami masih cukup bagus," paparnya.
Melihat strategi ini, STTP melihat rancangan pertumbuhan kinerja tahun 2025 tidak jauh berbeda dengan tahun 2024 lalu. Pada 2024, Armin memproyeksi bahwa pertumbuhan ada di kisaran 5% dari target yang dipasang sebesar double digit.
Menurutnya kondisi politik dalam negeri seperti pemilu dan pilkada yang berlangsung sepanjang 2024 hingga pelemahan daya beli menjadi salah satu penyebab kinerja perusahaan berjalan melambat.
Dengan begitu, tahun 2025 ini perusahaan masih memasang target double digit dan tetap akan terus melanjutkan program-program kerja yang terjadi di 2024 sembari terus melihat situasi politik baik dalam tingkat global dan nasional.
"Jadi apa yang kami belum sempat realisasikan, akan gas saja langsung jika situasi mendukung. Dan sebaliknya, jika situasi tidak bagus, maka kami akan tahan dulu. Tapi untuk peluncuran produk baru, tetap akan terus berjalan," imbuhnya.
Baca Juga: Menilik Peluang Penjualan Saat Puasa Serta Lebaran STTP dan GRPM
Armin berpendapat bahwa peluncuran produk baru ini juga akan dirancang untuk mengejar momen Ramadhan dan Lebaran yang jatuh di awal tahun ini.
"Kami akan lihat bagaimana situasinya di bulan ketiga, kami akan membuat lebih banyak lagi varian produk," paparnya.
Asal tahu saja, hingga akhir kuartal III 2024, produsen makanan ringan Tic Tac, French Fries 2000, hingga Go Potato ini mencatat penjualan di angka Rp3,7 triliun atau naik Rp77,8 miliar alias 2,115% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu di angka Rp 3,62 triliun.
Kontribusi utama dari pasar domestik sebesar Rp3,04 triliun dan pasar ekspor sebesar Rp658,77 miliar. Segmen pengolahan makanan menyumbang pendapatan sebesar Rp3,5 triliun, dan segmen pendukung lainnya adalah sebesar Rp200 miliar. Laba bersih perseroan naik 48,08% seacara YoY menjadi Rp1,02 triliun.
Selanjutnya: Dipercaya Angkut Penerbangan Haji 2025, Lion Air Group Perluas Armada dan Rute Baru
Menarik Dibaca: Ini Daftar 10 Benda yang Tidak Boleh Anda Cuci dengan Sabun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News