Reporter: Leni Wandira | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) melakukan diversifikasi bisnis dengan mengembangkan Battery Energy Storage System (BESS). Hal ini dilakukan demi memperluas portofolionya untuk meraih pertumbuhan yang lebih kuat di tahun 2025.
President Direktur DRMA, Irianto Santoso menjelaskan untuk mengawali tahun 2025 ini, kami menyiapkan sejumlah strategi untuk meraih pertumbuhan penjualan. Salah satunya adalah menambah portofolio bisnis sebagai langkah diversifikasi bisnis.
"Penambahan portofolio bisnis baru ini bertujuan untuk menjaga pengembangan dan pertumbuhan bisnis perseroan agar semakin tangguh dan berkesinambungan," ujar Irianto dalam keterangan resminya, Minggu (9/2).
Baca Juga: Baterai Lithium Dharma Polimetal (DRMA) Dapat Sertifikat SNI Pertama di Indonesia
Nantinya, BESS berfungsi sebagai baterai penyimpan energi, yang umumnya digunakan untuk menyimpan energi dari panel surya. Produk ini menjadi bagian dari ekspansi bisnis DRMA di luar sektor otomotif. Saat ini BESS dikembangkan di pabrik baru milik anak usaha DRMA, PT Dharma Controlcable Indonesia (DCI).
Sejauh ini perseroan telah berhasil memasok sebanyak 600 unit BESS untuk pemasangan panel surya pada rumah yang dibangun oleh sejumlah pengembang. Dengan dipasangnya BESS, maka akan bisa menyediakan energi terbarukan (EBT) mandiri untuk menyuplai kebutuhan listrik rumah-rumah tersebut.
Selain itu, integrasi antara panel surya dan BESS ini juga memberikan potensi untuk dikembangkan sebagai alternatif sumber energi untuk Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKL).
Dalam pengujian yang dilakukan oleh PT DCI, spesifikasi energi yang dihasilkan mencapai 27,5 kWp dari panel surya, dengan penyimpanan 50 kWh dari BESS, mampu menyuplai daya charger sebesar 30 kW.
"Ditengah tengah situasi industri saat ini yang masih penuh tantangan, diversifikasi bisnis menjadi pilihan DRMA untuk membangun mesin penghasil pendapatan yang baru. Dengan tambahan sumber pendapatan yang baru ini, kita harapkan kinerja tahun ini bisa lebih baik dari sebelumnya," ujarnya.
Baca Juga: Dharma Polimetal (DRMA) Memacu Kinerja di Kuartal IV-2024
Pertumbuhan industri kelistrikan Indonesia juga semakin signifikan. Dalam COP 29, Indonesia berkomitmen untuk memproduksi 75 gigawatt energi terbarukan dalam 15 tahun ke depan, salah satunya dengan memanfaatkan panel surya sebagai sumber pembangkit listrik. Sebagai BESS menjadi komponen penting dalam sistem panel surya, pangsa pasar BESS diprediksi akan terus tumbuh pesat.
Untuk mendukung diversifikasi bisnis ini, DRMA telah membangun ekosistem kolaboratif yang disebut Dharma Connect (DC), yang terdiri dari lima segmen: DC Battery (battery pack, battery energy storage system, & Auxiliary Battery), DC Power (slow & fast charging station), DC Motor (BLDC Hub & Mid Drive Motor), DC Solar, dan DC Cross (2W & 4W EV Conversion).
Asal tahu saja, per 30 September 2024, DRMA mencatatkan penjualan sebesar Rp4 triliun, dengan pertumbuhan penjualan 20% pada kuartal III 2024 dibandingkan kuartal sebelumnya. Laba usaha tercatat sebesar Rp548 miliar, dan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp412 miliar pada periode yang sama.
Selanjutnya: Anggaran Dipangkas, Pengamat Harap Program Pemeliharaan Jalan Tetap Dilakukan
Menarik Dibaca: 10 Makanan yang Sehat bagi Penderita Diabetes agar Tubuh Tidak Lemas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News