kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.596.000   -9.000   -0,35%
  • USD/IDR 16.799   -6,00   -0,04%
  • IDX 8.644   106,34   1,25%
  • KOMPAS100 1.196   14,99   1,27%
  • LQ45 852   6,61   0,78%
  • ISSI 309   4,03   1,32%
  • IDX30 439   3,37   0,77%
  • IDXHIDIV20 514   3,08   0,60%
  • IDX80 133   1,39   1,06%
  • IDXV30 139   1,20   0,87%
  • IDXQ30 141   0,87   0,62%

Perluasan lahan produksi tembakau mendesak


Jumat, 22 Januari 2016 / 11:03 WIB
Perluasan lahan produksi tembakau mendesak


Sumber: TribunNews.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Asosiasi Petani Tembakau Indonesia mengeluarkan data, lahan pertanian tembakau tersisa 192.525 hektare dan baru mampu berproduksi 163.187 ton tembakau per musim.

Meski luasan lahan tembakau menyusut, Ketua APTI, Soeseno, yakin pemerintah tidak akan tinggal diam dan dia berharap ada penambahan wilayah untuk memproduksi tembakau.

"Pemerintah harus memikirkan untuk menghidupkan kembali kawasan yang dahulu menjadi basis produksi tembakau," ujar Soeseno dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (21/1/2016).

Penambahan wilayah saja tak cukup meningkatkan jumlah produksi tembakau, karenanya pemerintah harus juga memberikan intensif khusus kepada para petani tembakau.

Merujuk data APTI, kebutuhan tembakau nasional mencapai 300 ribu ton per tahun, sementara kemampuan produksi petani baru mencapai 200 ribu ton dan sisa kekurangannya harus diimpor.

Ia menilai masuknya investasi langsung asing untuk industri produksi tembakau bakal berdampak positif, namun harus diperhatikan adalah dana investasi tetap berpihak pada kepentingan nasional.

"Kepentingan nasional harus diperhatikan khususnya petani tembakau," papar Soeseno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×