Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Para investor mulai melirik investasi mengembangkan produk olahan sawit, Yang terbaru, PT Permata Hijau Sawit akan mulai membangun pabrik hilir crude palm oil (CPO) pada akhir tahun ini. Pabrik yang berlokasi di Pelabuhan Belawan Medan itu akan menelan dana investasi sekitar Rp 2 triliun.
Direktur PT Permata Hijau Sawit, Jhonny Virgo mengatakan dana investasi sebesar Rp 2 triliun itu akan dialokasikan selama tiga tahun ke depan. Saat ini, Permata Hijau sudah menyelesaikan urusan izin dan persiapan lahan. "Pemancangan tiang pertama pabrik akan dilakukan akhir tahun ini," kata Jhonny, kemarin.
Permata Hijau akan membangun industri terpadu untuk hilir CPO, di antaranya adalah pabrik pengemasan (packaging), minyak goreng, margarin dan biodiesel. Mereka akan memiliki tangki berkapasitas 400.000 ton per tahun untuk memproduksi minyak goreng. Sedangkan kapasitas produksi pabrik biodieselnya sendiri mencapai 150.000 ton per tahun.
Jhonny mengatakan, perusahaan menargetkan pabrik packaging sudah bisa beroperasi pada awal tahun depan. Sedangkan pabrik oleokimia dan refinery minyak goreng bakal beroperasi di akhir tahun 2012.
Menurut Jhonny, 90% dari produk yang dihasilkan dari pabrik akan dijual ke pasar ekspor. Sedangkan sisanya untuk memenuhi konsumsi domestik.
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, Kementerian Perindustrian terus mendorong percepatan hilirisasi industri sawit. "Saat ini lebih dari 50% produksi CPO Indonesia masih diekspor dalam bentuk mentah," kata Hidayat.
Ia berharap, pada tahun 2020 nanti, industri hilir CPO sudah lebih berkembang dengan mengolah minimal 60% produksi CPO di Indonesia. Kala itu, lahan sawit di Indonesia diperkirakan mencapai 9,1 juta hektare dengan hasil produksi CPO sebesar 40 juta hingga 42 juta ton.
Upaya pemerintah lainnya untuk mendorong industri hilir CPO adalah dengan membangun klaster terpadu industri hulu dan hilir CPO. Kini terdapat 3 kluster yang berlokasi di Sei Mangkei, Dumai, dan Kalimantan Timur.
Selain Permata Hijau, Hidayat mengatakan beberapa perusahaan juga sedang menanamkan investasi di bidang industri hilir kelapa sawit. Mereka adalah Sinarmas Group dengan investasi Rp 2,3 triliun, Musim Mas Group Rp 2 triliun, Wilmar Group US$ 900 juta, Domba Mas US$ 180 juta, PTPN III Rp 3 triliun dan PT WF Indonesia senilai US$ 100 juta.
Selain itu, terdapat beberapa perusahaan yang akan menanamkan modalnya di industri oleokimia dan personal care, seperti Unilever, Procter and Gamble, dan Cargill.
Menurut Hidayat, investasi hilir CPO marak sebagai imbas berlakunya bea keluar CPO. Hilirisasi penting karena akan memberi nilai tambah bagi industri dan juga menyerap banyak tenaga kerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News