Sumber: Bloomberg | Editor: Rizki Caturini
SEOUL. Menurut riset Novelis Inc., permintaan aluminium dari negara-negara Asia pada tiga hingga lima tahun ke depan akan meningkat 8%-10%. China menjadi negara terbesar yang akan menyerap ketersediaan aluminium di pasar.
"Kami melihat permintaan aluminium untuk bahan baku otomotif, perangkat elektronik, kaleng, transportasi dan konstruksi terus meningkat dari tahun ke tahun," ujar Philip Martens, CEO Novelis Inc.
Peningkatan permintaan tentu akan mengangkat harga aluminium yang sempat terpangkas hingga 9% tahun ini, akibat pelemahan permintaan pasar.
Ia bilang, harga aluminium akan berada di kisaran US$ 2.300 hingga US$ 2.500 per metrik ton pada enam bulan ke depan.
Harga aluminium untuk pengiriman tiga bulan hari ini turun 0,6% ke level US$ 2.246 per metrik ton di London Metal Exchange (LME) pada pukul 15:05 waktu setempat.
Pada 2017, Martens memprediksi, negara-negara Asia akan menjadi pasar aluminium terbesar, menggeser Amerika Utara dan Eropa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News