kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan naik, produksi filet patin makin gurih


Selasa, 13 Agustus 2013 / 08:10 WIB
Permintaan naik, produksi filet patin makin gurih
ILUSTRASI. Suasana gerai hipermarket di Jakarta Selatan, Minggu (3/5). KONTAN/Baihaki/3/5/2020


Reporter: Handoyo | Editor: Fitri Arifenie

JAKARTA. Ikan patin kian digemari oleh masyarakat. Permintaan patin yang terus meningkat membuat produksi filet ikan patin terus tumbuh. Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), hingga Juli 2013, produksi filet ikan patin mencapai 200 ton per bulan. Angka ini naik 20 kali dari dua tahun lalu di mana produksi baru sekitar 10 ton per bulan.


"Industri pengolahan filet ikan patin tumbuh pesat dua tahun terakhir," ujar Saut Parulian Hutagalung, Direktur Jenderal Pemasaran dan Pengolahan Hasil Perikanan (P2HP) KKP.


Penjualan filet patin sudah merambah ke super market seperti Carefour, Lotte, Hypermart, Giant, Super Indo. Selain itu, penjualan filet patin juga merambah ke restoran, serta hotel berbintang.


Melihat tren permintaan yang positif tersebut, KKP menargetkan produksi dan serapan pasar untuk filet patin pada tahun 2014-2015 mendatang akan meningkat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan tahun ini menjadi 600-700 ton per bulan.


Adalah PT Central Proteinprima Tbk (CP Prima) salah satu perusahaan yang telah menjajaki bisnis filet ikan patin ini. Baru setahunan ini CP Prima memproduksi filet ikan patin sebanyak 50 ton tiap bulannya.


Meski memiliki peluang yang menjanjikan, namun masih terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaannya. Pasokan patin hidup dari usaha budidaya rakyat terutama di Jawa Barat dan Jawa Timur masih banyak yang berukuran sekitar 500 gram per ekor. Padahal, untuk bahan baku produksi filet idealnya berukuran lebih dari 800 gram per ekor.


Menurut Saut, pekerjaan rumah di sektor industri hulu masih perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas bahan baku dan efisiensi biaya usaha produksi budidaya patin sehingga lebih berdaya saing dibandingkan filet patin produksi Vietnam. Meski tidak merinci namun Saut bilang, kendala yang menonjol adalah harga dan kontinuitas penyediaan bahan baku.


Tahun lalu, KKP menargetkan produksi ikan patin nasional mencapai 651.000 ton. Sayang, realisasinya hanya 347.000 ton. Pada tahun ini, KKP mematok target produksi patin nasional hingga 1,1 juta ton.


Senada dengan Saut, Stephanie Endang Setiyowati General Manager Fish Feed for East Area CP Prima bilang kendala industri filet ikan patin adalah bahan baku yang terbatas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×